Vaksin Tak Tersedia, Calon Penumpang Kapal Gagal Menyeberang
Komisi V DPR RI mengecek kesiapan pengamanan Natal dan tahun baru (Nataru) di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Jumat, 24 Desember 2021. Secara umum, pengamanan di Pelabuhan Ketapang dianggap sudah bagus. Seluruh stakeholder dianggap sudah bersatu padu dalam pelaksanaan pengamanan Nataru.
Pada kesempatan itu, Komisi V mendapati salah seorang warga yang terpaksa tidak bisa menyeberang ke Bali karena baru mendapatkan vaksin dosis pertama. Ironisnya, warga bernama Ali Syafii, warga Singaraja, Bali, ini tidak bisa melakukan vaksinasi dosis kedua di posko Kesehatan Pelabuhan Ketapang. Sebab di posko tersebut tidak tersedia vaksin yang sama dengan yang sudah diterimanya, yakni vaksin astrazeneca.
“Persoalannya vaksin yang sesuai dengan vaksin pertama saya tidak ada, saya vaksin pertama menggunakan vaksin astrazeneca. Terus bagaimana ini?” ungkapnya dengan nada kecewa.
Sesuai Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 110 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Laut Selama Periode Natal Tahun 2021 Dan Tahun Baru 2022 pada Masa Pandemi Covid-19, semua yang menggunakan fasilitas penyeberangan wajib melakukan vaksinasi dosis lengkap.
Selama libur Nataru ini, di Pelabuhan Ketapang disediakan posko pelayanan kesehatan yang juga melayani vaksinasi. Posko ini khusus melayani vaksinasi dosis kedua bagi calon penumpang yang baru mendapatkan vaksin dosis pertama. Sayangnya, vaksin yang tersedia hanya jenis sinovac.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Probolinggo wilayah kerja Tanjungwangi, dr. Nungky Najfaris Alami membenarkan tidak adanya stok vaksin astrazeneca di posko tersebut. Menurutnya, saat ini stok vaksin astrazeneca memang sedang kosong.
“Kami sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan juga, memang saat ini persediaan sedang kosong untuk jenis vaksin yang lain,” ujarnya.
Nungky mengatakan, masyarakat sudah punya jadwal untuk pemberian vaksin kedua. Sehingga mereka tidak harus melakukan vaksinasi dosis kedua di Posko Pelabuhan Ketapang.
“Jadi tidak harus di sini seharusnya, sebelumnya mungkin sudah ada penjadwalan tapi mungkin tidak mematuhi jadwalnya. Kami tidak melemparkan kesalahan, tapi stok vaksinnya terbatas,” katanya.
Dia pun mengaku tidak bisa memberikan solusi pada warga yang tidak bisa melakukan vaksinasi dosis kedua tersebut. Karena sejak awal yang tersedia di Posko Kesehatan Pengamanan Nataru di Ketapang hanya vaksin sinovac.
“Karena sesuai SE harus dua dosis, ya harus ditunda dulu (perjalanannya). Tetap kami koordinasi terus untuk ketersediaan vaksin ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Anggota Komisi V DPR RI Sumail Abdullah sempat melakukan klarifikasi ke pengguna jasa dan dr. Nungky berkaitan dengan persoalan tersebut. Sumail mengaku sudah meminta untuk mengupayakan vaksin yang dibutuhkan.
“Saya kira akan ditindaklanjuti, saya yakin sudah sesegera mungkin bakal tersedia di sini. Tadi, solusinya kalau pun tidak ada di sini diharapkan mencari rumah sakit yang lain, saya kira ada,” ujar Sumail Abdullah.
Mengenai kunjungannya ke Pelabuhan Ketapang, Sumail Abdullah menyatakan, kedatangannya guna memastikan pelabuhan betul-betul memadai dan siap dalam melaksanakan pelayanan libur Nataru ini. Menurutnya, sinergitas pemangku kepentingan, mulai dari Kepolisian, KSOP, Pelindo, ASDP sudah bersatu padu.
Menurutnya, menjelang Nataru, dipastikan selalu ada lonjakan penumpang di Pelabuhan Ketapang. Estimasinya rata-rata kenaikan sebesar 7 persen atau sekitar 11 jutaan penumpang. Jumlah ini menurutnya cukup besar. Dia berharap semuanya bisa terkendali dan tidak menimbulkan klaster baru Covid-19.
“Pemerintah hari ini tidak melakukan pengetatan, tapi mengendalikan bergeraknya orang, dokumen harus lengkap, vaksin harus dua kali, menggunakan PeduliLindungi,” pungkasnya.