Vaksin Satu Dosis Johnson & Johnson Kantongi Izin Pakai
Amerika Serikat menyetujui vaksin satu dosis Johnson & Johson sebagai vaksin ketiga yang bisa digunakan untuk melawan Covid-19. Vaksin ini disebut memiliki efektivitas tak jauh berbeda dibanding Pfizer dan Moderna, namun tidak membutuhkan penyimpanan dalam suhu ekstrem.
"Kabar menggembirakan bagi seluruh penduduk Amerika, namun pertempuran jauh dari berakhir," kata Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dilansir dari BBC, Minggu 28 Februari 2021.
Hasil dari percobaan yang berlangsung di Amerika Serikat, Afrika Selatan, dan Brazil menunjukkan jika vaksin memiliki efektivitas hingga 85 persen untuk mencegah gejala serius bagi yang terpapar Covid-19, dan 66 persen efektif pada seluruh kasus secara umum, termasuk jika kasus dengan gejala menengah dilibatkan.
Tak ada pula kasus kematian di antara relawan yang menerima vaksin dan tak ada pasien yang dirawat di rumah sakit, 28 hari setelah vaksin disuntik.
Secara umum perlindungan lebih rendah di Afrika Selatan dan Brazil, di mana varian virus lebih dominan, namun pertahanan melawan gejala parah "kurang lebih tetap tinggi."
Amerika Serikat sendiri membuat kerja sama untuk membeli 100 juta dosis vaksin dari perusahaan asal Belgia ini di akhir Juni. Dosis pertama bisa tersedia di Amerika Serikat mulai minggu depan.
Selain Amerika Serikat, Bahrain juga telah mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin ini. Lantaran hanya menggunakan satu dosis, penggunaan vaksin ini tidak membutuhkan staf dan dosis sebanyak penggunaan vaksin dengan dua dosis seperti Pfizer pun Moderna, di Amerika Serikat. (Bbc)
Advertisement