Vaksin PMK Sebabkan Sapi Lahir Prematur, Ini Penjelasannya
Beredar kabar seekor sapi milik warga melahirkan bayi sebelum waktunya atau prematur pasca mendapatkan vaksin penyakit mulut dan kaki (PMK). Sapi tersebut melahirkan sehari setelah mendapatkan vaksin pada usia kehamilan sekitar delapan bulan. Pihak Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi membantah kelahiran prematur itu akibat pemberian vaksin PMK.
Abdul Jalan, warga Dusun Persen, Desa Kedungasri menyatakan, sapinya yang sedang hamil delapan bulan tiba-tiba melahirkan pada Kamis, 20 Oktober 2022 pagi. Sebelumnya sapinya baru mendapatkan vaksinasi PMK pada Rabu, 19 Oktober 2022 siang.
“Sapinya sakit, sakit melahirkan anaknya. Belum waktunya sudah melahirkan setelah divaksin,” jelasnya.
Karena lahir prematur, bayi sapi yang dilahirkan menurutnya kondisinya lemas. Untuk indukannya kondisinya cukup baik. Dia menyebut ada satu sapi yang melahirkan premature, satu sapi lain sudah mulai menunjukkan tanda-tanda mau melahirkan.
“Yang satu sakit tidak mau makan,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto menyatakan, bayi sapi lahir prematur itu sebenarnya sesuatu yang wajar di dunia medis ternak. Usia 9 bulan atau 8,5 bulan lahir itu sudah sering kali ditemukan di lapangan.
“Kami di lapangan biasa menghadapinya. Banyak hal yang menyebabkan prematur,” jelasnya.
Dia menegaskan, pada prinsipnya kejadian sapi lahir prematur banyak hal yang menjadi penyebabnya. Misalkan karena memang ada penyakit bawaan, ada traumatis atau gizinya yang sangat berlebih sehingga dia bisa cepat lahir.
Ia menegaskan vaksinasi PMK tidak memberikan efek keguguran. Sebab, pihaknya sudah melakukan vaksinasi pada lebih dari 50 ribu ekor sapi. Dari jumlah itu, banyak sapi yang dalam kondisi hamil. Namun tidak ada keluhan. Kalau ada sapi yang demam, menurutnya itu wajar dan setelah diobati tidak ada masalah.
"Kami sudah memvaksin hampir 50 ribu ekor, banyak sapi bunting yang kita vaksin dan alhamdulillah tidak ada laporan sampai sekarang ini. Baru kejadian kemarin,” tegasnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, sapi yang lahir prematur tetap bisa tumbuh dengan normal. Asalkan dengan perawatan yang baik. Petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, lanjutnya, juga sudah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan perawatan.
“Nanti teman-teman kita juga membantu di lapangan. Kita bantu semaksimal apa yang kita bisa bantu,” tegasnya.