Vaksin Moderna Bantuan AS Tiba di Indonesia
Dua hari berturut-turut Indonesia kedatangan vaksin COVID-19. Hari ini, berupa 3,5 juta dosis vaksin Moderna yang dikemas dalam 66 pallet, yang merupakan kedatangan tahap ke-32. Vaksin dalam bentuk jadi ini merupakan hibah pemerintah Amerika Serikat hasil kerja sama multilateral dengan skema COVAX Facility.
Adapun pada Senin 2 Agustus, dalam kedatangan vaksin tahap ke-33, Indonesia juga kedatangan vaksin AstraZenecca sebanyak 620 ribu dosis yang dikemas dalam lima pallet. Vaksin dalam bentuk jadi ini merupakan hibah Kerajaan Inggris hasil kerja sama bilateral.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah dan masyarakat Indonesia menyampaikan terima kasih atas bantuan tersebut kepada pemerintah Amerika Serikat dan Kerajaan Inggris. Kehadiran vaksin tahap ke-32 dan ke-33 ini bukti nyata pemerintah terus berupaya keras menghadirkan vaksin COVID-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia.
"Kedatangan 3,5 juta vaksin jadi produksi Moderna dan 620 ribu dosis vaksin jadi produksi AstraZenecca memastikan bahwa stok vaksin sudah aman," ujar Muhadjir, Minggu 1 Agustus.
Dia memaparkan, secara keseluruhan vaksin yang telah tiba di tanah air menjadi 178 juta dosis. Jumlah tersebut menjadi bagian dari 440 juta vaksin yang telah diamankan pemerintah Indonesia dan datang bertahap hingga akhir 2021 mendatang. Menurutnya, stok vaksin yang aman sangat diperlukan untuk mempercepat dan memperluas program vaksinasi 2 juta per hari pada Agustus ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Menko Muhadjir menegaskan hal ini penting karena semakin banyak masyarakat Indonesia yang memiliki kekebalan semakin baik dalam melawan COVID-19. Kerja sama berbagai pihak amat dibutuhkan, baik swasta, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga yang lain bergotong royong, bahu-membahu mempercepat program vaksinasi.
Dia memastikan vaksin yang masuk dan beredar di Indonesia aman dan berkhasiat. Dengan demikian masyarakat tidak perlu ragu ikut vaksinasi. Menko Muhadjir juga mengingatkan, vaksinasi tidak bisa berdiri sendiri melainkan harus disertai disiplin 3 M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) dan penguatan 3 T (Testing, Tracing, dan Treatment) di dalam melawan COVID-19.
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah mengambil langkah penting guna mempercepat pemulihan kesehatan, membangkitkan produktivitas, dan mengakhiri pandemi. Menko Muhadjir pun kembali mengingatkan semua pihak untuk terus mematuhi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dikeluarkan pemerintah.
"Karena kebijakan tersebut sebagai upaya untuk melindungi semua dan menekan laju penyebaran dan penularan COVID-19," tegasnya.
Advertisement