Vaksin Merah Putih Unair Bukan untuk Penderita Komorbid
Berdasarkan hasil uji klinis hewan besar monyet jenis makaka yang dilakukan pada semua kelompok usia, Vaksin Merah Putih Unair tidak disarankan bagi penderita komorbid.
Hal ini diungkapkan Rektor Universitas Airlangga (Unair), Prof Moch Nasih dalam orasi ilmiah Dies Natalis ke-67 Unair. "Kami melakukan uji klinis makaka pada berbagai macam kelompok usia. Mulai dari makaka manula, remaja, yang hamil bahkan anak-anak. Hasil uji klinis di makaka sangat aman. Tetapi memang ada beberapa temuan berkaitan dengan makaka yang komorbid," terang Nasih kepada wartawan, Selasa, 9 November 2021.
Untuk makaka yang memiliki komorbid, Nasih menjelaskan, pihaknya tidak bisa melakukan penelitian lebih jauh karena tidak bisa mencegah penyakitnya. "Kami tidak bisa menganalisis itu. Sebab, entah itu karena penyakitnya atau vaksinnya. Semisal, makaka yang punya diabetes itu kan berbahaya, dia bisa lebih sakit lagi bukan karena vaksin, tapi karena penyakitnya," terangnya.
Meski dari hasil uji klinis monyet makaka, Vaksin Merah Putih tidak disarankan untuk penderita komorbid, vaksin ini memiliki hasil yang baik pada makaka berusia anak. "Untuk anak-anak kami sudah menghitung, mungkin nanti dosisnya dikurangi setengah. Semoga ini juga bisa digunakan untuk vaksin anak-anak dengan dosis yang sudah diformulasikan," imbuhnya.
Meski demikian, untuk hasil pasti pihaknya, akan menunggu uji klinis pada manusia dilaksanakan. Bila uji klinis pada orang dewasa aman, akan dilanjutkan pada anak-anak.
Diketahui, saat ini uji klinis pada manusia Vaksin Merah Putih masih menunggu ijin dari Badan Pengawasa Obat dan Makanan (BPOM).