Vaksin Merah Putih Unair Gunakan Virus Tak Aktif
Dalam Penelitian vaksin merah putih Universitas Airlangga Surabaya (Unair), Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih selaku Koordinator Produk Riset Covid-19 Unair mengungkapkan, ada tiga platform yang dikembangkan awalnya.
"Awalnya tiga platform yang digunakan, yakni platform classical ( inactivited) dan dua platform next generation," kata Prof. Nyoman ketika ditemui Kampus C Unair, Senin, 19 April 2021.
Platform ini digunakan untuk mendapatkan protein dari bagian virus yang merupakan bagian dari antigen. Di mana antigen ini yang akan disuntikkan dalam tubuh agar mendapatkan antibodi.
Namun dalam perjalan penelitian, ada satu platform yang berjalan lebih cepat dari dua platform lainnya, yakni platform inactivited. "Maka dari itu platform ini yang kami jalankan hingga uji klinis," kata Nyoman.
Platform inactivited akhirnya dipilih untuk menghemat waktu dan biaya penelitian. "Ini salah satu strategi scientist di Unair dengan berbagai ilmu bersatu padu. Yang mana yang memungkinkan lebih awal dengan hasil lab bisa dipertanggungjawabkan maka akan diteruskan," jelas Nyoman.
Meski demikian, kata Nyoman, dua platform next generation tetap dijalankan hingga uji pre klinis. "Platform lainnya tetap dilaksanakan penelitian sampai uji preklinis. Karena kami tidak tahu 2022 tentu namanya hasil penelitian insyaallah akan memberikan nilai manfaat," terangnya.
Pihaknya menuturkan, terkait inactivited virus yang sudah jalan, tidaklah sembarangan. Meski sering digunakan, untuk mencari kandidat virus yang efisien juga tidak mudah. "Dalam melakukan hal ini, perlu terobosan teknologi. Dan Alhamdulillah berhasil karena ada banyak sampel dari RSUD dr. Soetomo, RSUA, dan LPT," tutupnya.