Pemkot Surabaya akan Vaksinasi 1.500 Nakes Lansia
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memulai vaksinasi terhadap tenaga kesehatan yang lanjut usia (lansia). Hari ini ada 1.500 nakes lansia yang menjalani vaksin.
Sesuai standar operasional, proses vaksinasi ini dilakukan melalui empat tahapan. Tahap pertama nakes lansia akan melakukan skrining data di meja pertama, lalu meja kedua akan menjalani skrining kesehatan, apabila lolos langsung menjalani vaksinasi di meja ketiga, terakhir di meja keempat akan dilakukan observasi pasca vaksinasi selama 30 menit.
“Hari ini proses vaksinasi, tapi tetap dilihat dari data misal ada yang nggak bisa maka akan ditunda,” kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara yang memantau langsung proses vaksinasi lansia di Rumah Sakit Husada Utama (RSHU) Surabaya, Senin 8 Februari 2021 siang.
Febri mengatakan, berdasar pendataan yang dilakukan oleh tim dari Dinkes Surabaya ada sekitar 1.500 nakes lansia yang akan mendapat vaksin.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Prof Bambang Prijambodo 72 tahun, mengaku senang mendapat vaksin karena memang sejak lama sudah menanti kehadiran vaksin.
Menurutnyam vaksin ini sangat penting bagi para lansia yang lebih rentan terpapar Covid-19 dan memiliki risiko lebih tinggi karena kemungkinan penyakit penyerta yang dimiliki.
“Saya pengen dari lama. Kemarin sempat dibatasi untuk lansia, tapi menurut saya yang harus diutamakan harusnya yang tua, yang riskan harusnya didahulukan,” ungkap Bambang.
Dalam proses vaksinasi diikutinya, Bambang mengaku, tidak merasa sakit atau ada indikasi munculnya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). “Tadi gak kerasa sakit, orang kerasa sakit itu kan macam-macam,” akunya.
Walau sudah divaksin, ia mengaku sekaligus berpesan tetap harus menerapkan protokol kesehatan karena vaksin baru membentuk anti bodi dalam waktu paling cepat tiga minggu.