Pemkot Malang Ingin Adopsi Konsep Vaksinasi Drive Thru
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang merencanakan untuk melakukan vaksinasi secara drive thru. Walikota Malang Sutiaji mengatakan bahwa konsep drive thru tersebut mengadopsi seperti yang dilakukan di DKI Jakarta.
"Berkaitan nanti vaksin drive thru, kami akan buat pola inovasinya. Saya ingin mencontoh seperti yang ada di Jakarta pakai drive thru," ujarnya pada Kamis 4 Maret 2021.
Kata Sutiaji melalui konsep vaksin drive thru ini semua masyarakat bisa mendaftarkan diri untuk bisa dilakukan vaksinasi. Harapannya, ujar Sutiaji, melalui konsep ini percepatan vaksinasi di Kota Malang bisa tercapai.
"Tadi saya sampaikan kalau kami sudah lakukan percepatan target per hari, kami sampaikan delapan ribu per hari. Kalau ditambah drive thru kan lebih enak," katanya.
Ditambahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Mu'arif mengatakan konsep drive thru tersebut memang mengadopsi seperti yang diterapkan di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta.
"Walikota Malang mengirim beberapa video (vaksin drive thru). Kebetulan videonya ada di salah satu kota besar di Indonesia. Untuk di Kota Malang kami masih buat telaah (teknis pelaksanaan)," ujarnya.
Di Jakarta sendiri proses pelaksanaan vaksin drive thru bagi warga Jakarta yang ingin divaksin bisa mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi. Setelah itu bisa mendatangi tempat vaksinasi dengan melalui empat pos pemeriksaan.
Empat pos pemeriksaan tersebut yaitu pemeriksaan administrasi, kesehatan, penyuntikan vaksin bagi para pengendara dan observasi serta pemberian sertifikat. Jika nanti terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) mereka tinggal menyalakan klakson.
Namun untuk penerapan vaksin drive thru di Kota Malang, kata Husnul, masih akan ditelaah lagi. Hasilnya nanti akan diserahkan kepada Walikota Malang sebagai pertimbangan apakah vaksin drive thru bisa diterapkan atau tidak di Kota Malang.
"Masih kami buat telaahnya. Hasilnya akan kami serahkan kepada Walikota Malang. Nanti beliau yang memutuskan apakah dilanjutkan apa tidak. Hasil telaah tersebut rampung paling lambat pekan ini," katanya.