Vaksin DBD Efektif Cegah Keparahan Hingga 62 Persen Pada Anak
Kasus Demam Berdarah (DBD) di Kota Surabaya meningkat sejak awal tahun hingga bulan Maret 2024. Dinas Kesehatan Kota Surabaya mencatat sudah ada 47 kasus yang dilaporkan pada bulan Maret.
Kenaikan kasus juga terlihat di National Hospital (NH) Surabaya, menurut rekam medis ada 75 kasus DBD mulai awal tahun hingga Maret. Selain menerapkan 3M (menguras, menutup dan mengubur) pemerintah juga menganjurkan untuk melakukan vaksin DBD.
Achmad Yuniari Heryana dari National Hospital menjelaskan, vaksin DBD bisa diberikan pada seseorang yang sudah pernah terkena DB (Seropositif) ataupun seseorang yang belum pernah terjangkit DB (seronegatif).
"Vaksin ini bisa diberikan mulai usia 6 tahun sampai 45 tahun. Untuk anak sesuai aturan IDAI bisa diberikan dari anak usia 6 tahun sampai 18 tahun sesuai kalender vaksin," katanya Sabtu, 6 April 2024.
Ditanya mengenai efektivitas vaksin DBD, dokter yang akrab disapa Boy ini mengatakan, pemberian dua dosis dengan interval waktu tiga bulan secara data penelitian bisa mencegah keparahan DBD hingga 62 persen.
"Selain itu juga bisa menurunkan angka hospitalisasi atau rawat inap sebesar 80 persen untuk jangka waktu 54 bulan atau 4,5 tahun lamanya," terangnya.
Vaksin yang masuk Indonesia sejak Mei 2023 lalu itu bisa didapatkan di layanan vaksinasi DBD di Rumah sakit dan fasilitas kesehatan seperti klinik umum dan praktek dokter pribadi.
Sementara itu, Direktur Utama National Hospital dr Azwan Hakmi Lubis SpA MKes menyebut bahwa biaya untuk vaksin DBD saat ini berkisar antara Rp 700 ribu hingga Rp 1,3 juta.
Selain vaksin, Ia meminta kepada masyarakat untuk tetap meningkatkan kebersihan rumah. Mulai dari menguras tempat penampungan air hingga mendaur ulang beberapa tempat yang bisa menjadi nyamuk demam berdarah berkembang biak.
“Nyamuk demam berdarah ini Sukanya sama air yang bersih dan tidak mengalir,” tambahnya.
Guna mengedukasi masyarakat lewat berbagai cara terkait demam berdarah dan beberapa kasus penyakit lainnya. NH melakukan berbagi takjil yang digelar kemarin.
CEO National Hospital Ang Hoey Tiong mengungkapkan, pembagian takjil ini rutin dilakukan setiap tahun. Tahun ini, National Hospital menebar lebih kurang 5.000 takjil.
"Pada takjil tersebut kami memberikan semacam kartu ucapan Ramadhan beserta kalimat pengingat untuk terus hidup sehat untuk hindari DBD,” tandasnya
Advertisement