Vaksin Covid-19 Indonesia Beragam, Kini Ada Sinopharm dari China
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinopharm. Izin ini menjadi yang ketiga dikeluarkan oleh BPOM, setelah Sinovac dan AstraZeneca.
"Berdasarkan evaluasi dan pertimbangan risiko serta keuntungannya, BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat (Sinopharm)," kata Peni Lukito, kepala BPOM Indonesia, dikutip dari Reuters, Jumat 30 April 2021.
Menurut Peni, Sinopharm dilaporkan memiliki tingkat antibodi yang lebih tinggi, dan sejumlah efek samping yang jarang terjadi, seperti bengkak atau diare. CEO Kimia Farma Verdi Budidarmo menambahkan jika distribusi vaksin Sinopharm akan dimulai pada bulan depan.
Sinophram adalah vaksin yang dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Beijing, unit dari Grup Nasional Biotec China. Disebutkan jika Sinopharm 79,34 persen efektiv untuk mencegah orang yang terpapar Covid-19, mengalami gejala sakit.
Diketahui, Indonesia menargetkan vaksinasi untuk 181,5 juta orang pada Januari 2022 nanti. Kini Indonesia mencatat total kasus sebanyak 1,66 juta dan sedikitnya 45 ribu orang meninggal terpapar Covid-19.
Program vaksinasi di Indonesia sendiri terhambat setelah India melarang ekspor vaksin, dan sejumlah kendala suplai lainnya. Sedikitnya sebanyak 12,3 jita orang telah mendapatkan satu kali vaksin.
Indonesia menerima 3,85 juta dosis AstraZeneca minggu ini, dan sekitar 15 juta dosis vaksin Sinovac akan diterima minggu depan. (Rtr)