Vaksin Corona dengan Salam Min Baid
Di tengah suasana keprihatinan, juga kepanikan setiap orang, menghadapi pandemi COVID-19, ada banyak jalan untuk menenangkan diri. Selain humor, juga dendang para penyanyi. Sebagaimana dilakukan Agus Maftuh Abegebriel, Dubes RI di Ryadh, Arab Saudi, justru menginginkan suasana tenang karena Corona dengan dendang lagu.
Agus Maftuh Abegebriel menanggap lagu Salam Min Baid sebagai vaksi untuk menangkal virus Corona. Berikut catatan Agus Maftuh Abegebriel:
Semalam, sahabat saya kang Farid Mustofa, santri yang juga alumni Leipzig Jerman, kirim WA: "Kang Maftuh, Hadiah ulang tahunmu wis ta kirim lewat google drive".
Saya pun penasaran hadiah apa ini? Jangan-jangan file video atau foto pas saya tidur kaos oblong celono klowor. Terkadang santri kalau gasak-gasakan atau ngerjani kancane sering “abra al-hudud” (melewati batas, offside).
Google drive langsung saya buka ternyata video lagu “SALAM MIN BAID” yang dinyanyikan oleh Fahad Munif, sang Raja Oud (Gambus) di acara Festival Budaya terbesar abad 21, Festival Janadriyah ke-33.
Saya hanya sebagai backing vocal dan sesekali menyemangati penonton dengan yel-yel nasionalisme Arab dan juga Nasionalisme Indonesia.
Lalu kok video mentah bisa dibawa pemetik bass ESKA Rock Band ini?
Konon ceritanya atau historiografinya (dalam bahasa Prof Muin Umar, Rektor legendari IAIN SUKA Yogya), teman ngliwet saya waktu di pesantren Futuhiyyah Mranggen ini menjadi tim pengarah musik yang tampil di festival tsb selama hampir satu bulan, Desember 2018 – Januari 2019).
Konten dan warna musik menjadi ramuan khusus Kang Farid. Dia semacam DJ (Disk Jockey).
Kang Farid sambil ngakak bilang: Kang Maftuh, ternyata lagu ini bisa jadi vaksin corona ya.
Kok bisa?
Lha lagu ini meski sudah empat puluh tahun yang lalu lagu ini lebih hebat dan lebih expert ketimbang WHO.
Lho?
Kang Farid lanjutkan: Lha "Salam min Baid" khan artinya jabat tangan dari jauh. Ini teori physical distancing (al-tabaud al-jasadiy) dan juga social distancing (al-tabaud al-ijtimaiy).
Ampuh juga yang menciptakan lagu yang judul aslinya sebenarnya “kilmah wa lau jabar khatir” ini. Dia Wali yang ahli ilmu "futurology" ngerti bakal ono corona.
Pencipta lagu ambyar ini adalah Abdurrahman bin Suud dan pertamakali dinyanyikan oleh Mohammed Said Abdullah pada tahun 80 an.
Ada diksi ambyar di lagu ini:
أنا في انتظارك .. تقابلني
وتسمع قصتي حتى النهاية
وأنت اختيارك .. تسامحني
إذا حبيت أو تنسى هوايه
“aku selalu sabar menantimu tuk bersua
kau bisa dengarkan curhatku sampai tuntas tas
setelah itu kau boleh memilih
memaafan aku jika kau konsisten mencintaiku
atau kau lupakan rasa cinta ini”
Suwun ya Kang kadone, alhamdulillah umurku lagi 50 (seket) tahun iso diijolke "lawean" dua hahahahhaaa
20 Mei 2020
Diplomatic Quarter Riyadh.
Bagi yang serius, ini ada doa penangkal dari Agus Maftuh Abegebriel, Sang Dubes, untuk menangkap virus Corona: