Patahkan Stigma Buruk Sekolah Vokasi, Kemendikbud Gelar V-Factor
Direktorat Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar program ‘unjuk karya vokasi (V-Factor) Indonesia’. Program yang berlangsung sejak 16 sampai 22 November 2020 tersebut merupakan perwujudan ruang inkubasi, ruang ekspresi, ruang fasilitasi, dan ruang apresiasi bagi peserta didik vokasi.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto mengatakan, V-Factor Indonesia adalah upaya untuk memperkenalkan karya dan kompetensi terbaik peserta didik vokasi, kepada publik.
Tujuannya agar meningkatkan rasa percaya diri bagi peserta didik vokasi, bahwa vokasi sama baiknya dengan pendidikan umum lainnya.
Selain itu, digelarnya V-Factor Indonesia sebagai upaya meyakinkan dunia industri bahwa peserta didik vokasi handal dan siap menghadapai dunia kerja.
“V-Factor diharapkan dapat merespons stigma masyarakat tentang pendidikan vokasi, serta mendorong percepatan lahirnya tenaga terampil yang siap menghadapi era revolusi industri 4.0,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, pada peluncuran program V-Factor, secara virtual di Jakarta, Selasa 17 November 2020m
Menggunakan pendekatan terpadu di bidang manufaktur, konstruksi, hospitality, care service, dan industri kreatif yang dikemas menarik dan kekinian, program ini akan melibatkan peserta didik vokasi baik pada tingkat SMK, politeknik/akademi kursus dan pelatihan (AKP), lembaga kursus dan pelatihan (LKP). Jumlah peserta tidak kurang dari 132 orang dengan 31 kreasi.
Selain itu, satuan pendidikan vokasi, politeknik, akademi komunitas, dan sekolah vokasi serta para pelaku pendidikan vokasi dari berbagai daerah juga ikut berpartisipasi dalam acara yang dikemas berbasis interaksi kreatif itu.