Uways Al-Qarny di Eskalator, Menggendong Ibunda Naik Haji
Uways Al-Qarny, adalah Sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW) yang tak pernah ketemu secara langsung dengan Rasulullah SAW.
Namun, ketaatan Uways Al-Qarny pada hari bundanya menjadi keteladanan khusus bagi Sahabat Nabi SAW lainnya.
Bahkan, Sayyidina Umar bin Khaththab meminta doanya atas anjuran Rasulullah SAW.
Bagaimana wajah Uways Al-Qarny di era kekinian, yang bisa kita teladani bersama?
Inilah catatan Haji Mudjahid Anshori, kiai dari Jawa Timur dalam mengungkapkan pengalamannya berhaji:
Semalam saya dibuat terpana. Saat berjejalan di tangga eskalator seusai shalat Isya' di rooftop Masjidil Haram Makkah. Terlihat orang kulit hitam membawa ibunya dengan kursi roda di tengah eskalator yang tengah jalan menurun.
Ia posisikan ibunya di atas, sementara ia berdiri menahan kursi roda dengan posisi mundur agar kursinya tidak meluncur ke bawah. Sang ibu tampak tenang, tanpa rasa khawatir sama sekali.
Setiap kali pindah eskalator berikutnya, dengan sigap ia berputar 180 derajat agar di eskalator berikutnya posisi sang Bunda tetap di atas; menghindari ibunya terjungkal ke bawah.
Butuh pertimbangan yang matang, keseimbangan tubuh, kekuatan fisik dan nyali tinggi untuk melakukan atraksi itu. Juga butuh keyakinan yang tidak main-main.
Bayangkan, dari rooftop hingga ke lantai bawah tidak kurang dari 4 eskalator harus mereka lalui. Dan itu dalam situasi yang sangat crowded.
Di tengah puluhan ribu orang. Resiko ibunya jatuh terguling sangat besar saat turun dan berganti ke eskalator berikutnya ketika orang yang ada di bawahnya tidak mau melangkah maju untuk memberi space mereka yang baru saja turun. Dan itu yang banyak terjadi.
Orang cenderung ingin langsung berbelok ke eskalator berikutnya tanpa menghiraukan keselamatan orang yang ada di belakangnya. Takut didahului orang lain.
Sementara saat start naik atau turun eskalator, tidak sedikit orang yang harus ancang-ancang dulu khususnya mereka yang tidak terbiasa menggunakan eskalator. Jadinya resiko jatuh amat besar.
Dan alhamdulillah, si Pemuda berkulit hitam itu sukses membawa ibunya hingga ke bawah. Hebatnya lagi, begitu sampai di bawah, ia membawa ibunya ke pinggir, dan dengan penuh kasih sayang ia memberi ibunya minum.
Saya sangat takjub padanya, sehingga saya kejar untuk minta foto bersama. Ternyata dia orang Mali. Masya Allah, betapa bangga dan bahagia ibunya.
Jadi ingat Uways Al-Qarny.
Demikian catatan berhaji sebagai bagian dari hikmah menunaikan Rukun Islam kelima.
Advertisement