Agar Tak Gelisah, Peserta UTBK Diminta Tak Rapid Test On The Spot
Hari ini, Sabtu, 11 Juli 2020 merupakan hari terakhir Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Airlangga (Unair) gelombang pertama. Gelombang kedua akan dilaksanakan pada 20 hingga 29 Juli mendatang.
Ketua UTBK Unair, Junaidi Khotib mengungkapkan beberapa evaluasi dari pelaksanaan UTBK gelombang pertama. Salah satunya tentang kesadaran peserta untuk melakukan rapid test sebelum tiba di Unair. “Karena mereka akan gelisah, sebab hasilnya belum tentu negatif. Tapi kalau mau rapid test satu atau tiga hari sebelumnya kan pastinya lebih nyaman," kata Junaidi kepada Ngopibareng.id.
Junaidi juga mengatakan, evaluasi bukan hanya untuk peserta saja tapi juga petugas UTBK dan protokol kesehatan yang diterapkan. Ia pun mencontohkan seperti yang terjadi di hari pertama UTBK, beberapa mobil terlihat terparkir berderet tanpa menerapkan physical distancing di kampus A Unair.
"Ini kami evaluasi, setiap harinya juga kami evaluasi. Alhamdulilahnya di hari kedua UTBK sudah bisa kami atur untuk social distancing," imbuhnya.
Tak hanya masalah protokol, pihaknya juga akan meningkatkan komunikasi antara petugas UTBK dan peserta agar kasus Daffa Dzaki tak terulang kembali.
Daffa Dzaki merupakan salah satu peserta UTBK yang mengeluh karena hasil rapid tesnya yang semula non reaktif diganti reaktif. Hal ini terjadi karena setelah 30 menit, hasil rapid tes Daffa baru menunjukan reaktif. "Komunikasi akan kami tingkatkan, agar kasus Mas Daffa tak terulang kembali. Itu karena miss komunikasi saja, karena pada 88 peserta reaktif lainnya kami beri konsultasi dengan baik," jelasnya.
Ia menambahkan, pada UTBK gelombang kedua nanti fasilitas rapid test gratis masih akan disediakan oleh panitia. "Pasti kami sediakan untuk rapid test bagi mereka yang kesulitan akses dan yang tidak mampu. Yang mampu biar ke lab, klinik, atau rumah sakit," tutup Junaidi.
Advertisement