Utamakan Ilmu sebelum Amal, Meraih Kemuliaan Allah Ta'ala
Islam mengajarkan keseimbangan duniawi dan ukhrawi.
Namun, diingatkan bahwa menuntut ilmu agama harus diutamakan. Sebagaimana pesan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW).
عن أبي درداء رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
Dari Abu Darda rodhiAllahu anhu berkata bersabda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam:
“ Sesungguhnya para nabi itu tidak mewariskan dinar dan dirham. Mereka hanya mewariskan ilmu. Barang siapa mengambilnya berarti ia telah mengambil bagian yang banyak. ”
( H. R. Abu Daud )
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:
1.Ilmu yang dimaksud di sini adalah ilmu syar’i, yaitu ilmu tentang al-bayyinah ( penjelasan ) dan al-huda ( petunjuk ) yang diturunkan oleh Allah Azza wa Jalla kepada Rasul-Nya Shallallahu alaihi wa Sallam. Hal ini karena ilmu tersebutlah yang mendapatkan pujian dan sanjungan.
2.Al-Imam al-Bukhari rahimahullah membuat sebuah bab khusus tentang hal ini dalam kitab Shahih-nya karena kandungan mulia yang ada dalam ayat di atas. Beliau memberi judul bab tersebut dengan nama “ Bab Ilmu sebelum berbicara dan beramal. "
Dua hal penting warisan Nabi, yaitu berilmu kemudian beramal.
4. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu lebih didahulukan daripada amal dan ilmu adalah syarat untuk meluruskan perkataan dan amalan. Artinya, keduanya ( perkataan dan amalan ) tidak bermakna melainkan jika dilandasi oleh ilmu. Oleh karena itu, ilmu didahulukan daripada perkataan dan amalan, karena ilmu akan meluruskan niat dan niat akan meluruskan amalan.
Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran :
Allah menjadikan amalan menuntut ilmu sama tingkatannya dengan amalan jihad di jalan Allah dan bahkan lebih utama dari jihad.
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
“ Dan tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergi semuanya ( ke medan perang). Mengapa tidak pergi sebagian dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan untuk kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka dapat menjaga dirinya. ”
( Q. S. At-Taubah : 122 )
Bahwa siapa saja yang bersungguh sungguh dan bersemangat dalam Tholabul Ilmi Syar'i maka akan sampai kepadanya al hidayah ( petunjuk ) dan al ma’unah ( pertolongan ) untuk mendapatkan apa yang diinginkan, demikian ini adalah urusan dan kuasa Allah, di luar jangkauan kesungguhan manusia.
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Dan orang-orang yang berjihad di jalan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
( Q. S. Al Ankabut : 69 )
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu cinta ilmu agama, selalu cinta para alim ulama panutan kita.
Aamiin.......!!!
Semoga Bermanfaat.