Usut Kematian Santri, Polres Lamongan Minta CT Scan Mayat
Polres Lamongan serius mengungkap kasus tewasnya MHN, 13 tahun, santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Thalabah, Kecamatan Paciran, Lamongan. Setelah empat hari dilakukan penyelidikan, terhitung sejak Senin 28 Agustus 2923 atau tiga hari setelah kejadian, Satreskrim UPPA Polres Lamongan sudah memeriksa sebanyak 40 orang saksi.
Saksi sebanyak itu, diawali dari pemeriksaan dari para santri. Di antaranya teman sekamar, teman akrab korban dan santri lainnya. Selain itu, beberapa pengasuh pondok pesantren, wali kelas serta kerabat korban.
"Termasuk wali santri. Sementara baru sebanyak itu saksi yang sudah diperiksa. Bisa saja tambah," kata Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro, Kamis 31 Agustus 2023.
Tidak hanya itu, lanjut Ipda Anton kepada Ngopibareng.id, wujud keseriusan penyelidikan juga dibuktikan dengan upaya penyelidikan secara medis, yakni dengan, memintakan Computed Tomography Scan atau CT Scan mayat. Namun, hasilnya tidak bisa dibaca secepatnya. Virtual otopsi ini membutuhkan banyak saksi ahli, termasuk dokter ahli forensik.
"Cara seperti ini baru kali pertama dilakukan di jajaran Polda Jawa Timur. Ini bentuk keseriusan kita, agar kasus ini bisa terang benderang," tandasnya.
Diketahui, penyebab kematian MHN, siswa baru MTs di Ponpes Tarbiyatul Thalabah, Paciran Lamongan diduga tak wajar. Tubuhnya terdapat diduga ada tanda-tanda tindak kekerasan.
Berawal Jumat 25 Agustus 2023 sekitar 06.30 WIB, orang tua korban didatangi pihak ponpes. Perwakilan ponpes yang datang itu menginformasikan kalau MHN ada di RS Suyudi Paciran.
Secepatnya orang tua korban datang ke rumah sakit di kawasan pantai utara (pantura) tersebut. Sesampainya di rumah sakit tersebut, mereka mendapati anaknya sudah meninggal dunia.
Tentu, orang tua korban syok. Terlebih setelah melihat jasad anaknya melihat ada kejanggalan. Seperti ada luka di
Di antaranya, mayat sudah dalam keadaan kaku dan wajah membiru. Dan, setelah dibuka, pada bagian betis dan paha terdapat memar-memar. Bahkan, pada kemaluan korban juga memar seperti ada luka. Belum lagi luka di kepala.
Karena kejanggalan itu orang tua korban melaporkan kasus ini ke. Polres Lamongan agar kematian anaknya diusut.
Advertisement