Usung Metamorfosis, Mahasiswa UK Petra Tampilkan Rancangan Busana
Mahasiswa Program Desain Fashion dan Tekstil (DFT) UK Petra ujuk karya dalam Innofashion Show 4 tahun 2022. Acara yang digelar selama dua hari ini menampilkan koleksi busana hasil TA yang ditampilkan dalam Fashion 2022 bertema 'Metamorfosis'.
Karya busana yang dihadirkan merupakan hasil riset mendalam selama satu tahun pelaksanaan LEAP. Ini merupakan penerapan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dari Kemendikbud yang ada di UK Petra.
Salah satu karya yang ditampilkan adalah milik Prajna Paramita. Mahasiswi angkatan 2018 ini menampilkan lima koleksi busana yang berbahan tenun Samarinda yang diberi tajuk 'Sesarung'.
“Saya melihat bahwa penggunaan sarung Samarinda khususnya pada produk fashion masih jarang. Kebanyakan acara pemerintahan atau bersifat formal saja. Akhirnya saya membuat lima look busana ready to wear berbahan sarung Samarinda," tambah Prajna.
Menurut gadis kelahiran Surabaya ini, sarung Samarinda kebanyakan dikenal masyarakat hanya sebatas buah tangan atau dipakai sebagai alat beribadah kaum muslim. Masyarakat belum terbiasa tampil menggunakan batik atau olahan Sarung Samarinda untuk fashion sehari-hari.
Dalam karyanya ini, Prajna juga melibatkan langsung UMKM tenun yang ada di Samarinda.
Karya mahasiswa lainnya yang tak kalah menarik adalah milik Tiffany Oeman. Mahasiswa angkatan 2018 mengusung konsep zero waste dalam busana rancangannya.
“Saya sangat prihatin akan banyaknya limbah fashion yang sangat banyak. Maka dari itu, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan, untuk TA saya membuat desain yang konsepnya zero waste fashion," rincinya.
Tiffany yang sejak tahun 2021 memiliki brand “Tiffany The Label” ini mengambil LEAP Research Innovation (LEAP RI), meliputi riset inovasi dan kewirausahaan. Tiffany melakukan observasi dan penelitian terlebih dahulu sebelum menghasilkan rancangan yang apik dan menarik.
Mahasiswi yang dibimbing oleh Dibya Hodi, Desainer Indonesia Fashion Chamber ini menghasilkan lima produk look ready to wear yang unik tampilannya serta sustainable. Desain dibuat untuk wanita muda dan dapat dikenakan untuk bersantai ataupun bekerja dari rumah.
Konsep busana yang ramah lingkungan tampak dalam setiap rancangannya. Sisa potongan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh mahasiswi asal Surabaya ini. Bahkan Tiffany menggunakan perhitungan untuk sisa limbahnya.
"Di sini yang saya lakukan adalah menggunakan sisa hasil potongan kain bagian leher digunakan untuk ornament dalam busananya. Sehingga yang tersisa hanya serpihan kain yang sangat sedikit," tandasnya.
Advertisement