Usung 18 Kategori API 2018 Sukses Digelar
Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018 sukses digelar di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta. Even ini digelar untuk ketiga kalinya. API diselenggarakan untuk membangkitkan apresiasi masyarakat terhadap pariwisata Indonesia.
Menurut Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Masruroh, penyelenggaraan API terus mengalami peningkatan.
Tahun ini, ada 18 kategori yang dinominasikan. Kategori yang dimaksud yakni Makanan Tradisional Terpopuler, Minuman Tradisional Terpopuler, Wisata Olahraga & Petualang Terpopuler, Wisata Air Terpopuler, Ekowisata Terpopuler, dan Dataran Tinggi Terpopuler.
“Kemudian ada kategori Cendera Mata Terpopuler, Atraksi Budaya Terpopuler, Kampung Adat Terpopuler, Situs Sejarah Terpopuler, Wisata Halal Terpopuler, dan Festival Pariwisata Terpopuler,” ujarnya.
Selanjutnya, ada Promosi Pariwisata Digital Terpopuler, Wisata Kreatif Terpopuler, Wisata Belanja Terpopuler, Objek Wisata Unik Terpopuler, Tujuan Wisata Baru Terpopuler, dan yang terakhir Surga Tersembunyi Terpopuler.
Untuk Juara Umum API 2018, jatuh pada Provinsi Sumatera Selatan yang memboyong tiga penghargaan sekaligus. Pertama, lewat Kampung Al Munawar Palembang, Sumsel tampil sebagai juara pada kategori Kampung Adat Terpopuler.
Kedua, Al Quran Al Akbar di Palembang dinobatkan sebagai Wisata Halal Terpopuler. Melengkapi kemenangan Sumatera Selatan, ada Pelancu di Kabupaten Lahat yang sukses mendongkrak poin hingga ungul di kategori Wisata Kreatif Terpopuler.
“Untuk juara favorit diraih Kampung Terih Batam, yang sekaligus memenangkan kategori Tujuan Wisata Baru Terpopuler,” ungkapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peran serta berbagai pihak, terutama pemerintah daerah untuk lebih berupaya mempromosikan pariwisata di daerah masing-masing. Mudah-mudahan, gelar penghargaan ini akan terus berlanjut di tahun mendatang.
Menurutnya, tahun 2019 nanti, sektor pariwisata diproyeksikan menjadi penyumbang terbanyak dari produk domestik bruto (PDB), mengalahkan kelapa sawit dan migas. Dengan kata lain, sektor pariwisata akan menjadi penopang ekonomi dan lapangan kerja terbesar di Indonesia.
“Kita optimis proyeksi dan target tersebut dapat tercapai, dengan melakukan deregulasi serta adaptasi menuju dunia digital. Saat ini, gaya hidup orang berubah dan lebih efektif dari konvensional,” tegasnya. (*)