Usulkan Pembuatan Sumber Mata Air di Lereng Kaki Gunung Klotok
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri berencana menetapkan wilayah Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto sebagai daerah terdampak bencana kekeringan ke BPBD Provinsi Jawa Timur. Menurut keterangan Adi Sutrisno, hal tersebut perlu untuk dilaporkan mengingat selama ini, Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto hanya dikenal sebagai daerah yang hanya berpotensi, namun kenyataannya sekarang mengalami kekeringan.
"Kita hanya melaporkan kejadian seperti ini, ke Provinsi Jawa Timur. Nanti Provinsi tahun depan memasukan Kelurahan Pojok menjadi daerah kekeringan di Kelurahan Kota Kediri," papar Adi, Sabtu 02 November 2019.
Di samping itu, BPBD Kota Kediri mempunyai usulan ke Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) untuk melakukan pengeboran di wilayah terdampak kekeringan di lingkungan Lebak Tumpang lereng kaki Gunung Klotok.
"Kita usulkan juga ke dinas terkait, PUPR untuk melakukan pengeboran. Di Wilayah Lebak Tumpang ini. Sebelumnya kan pernah melakukan pengeboran Tirto Agung memakai dana Prodamas. Mudah mudahan bisa dilakukan pengeboran lagi disini," ujar Adi.
Kekeringan di wilayah Kelurahan Pojok terjadi, dikarenakan letak demografisnya berada di dataran tinggi di lereng Kaki Gunung Klotok. Musim kemarau panjang terjadi saat ini mengakibatkan sumber mata air di lembah Tretes dan Sumber Tirto Agung mengalami defisit.
Hal ini kemudian memicu kekeringan hingga mengakibatkan warga yang tinggal di dua RT yakni RT 22 dan RT 23 RW 05 Lebak Tumpang Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri kesulitan mendapatkan pasokan air bersih. Setidaknya ada 230 kepala keluarga yang terdampak.
Guna memenuhi kebutuhan air bersih, pihak BPBD berkordinasi dengan PDAM Kota Kediri sejak beberapa hari terakhir ini melakukan penyaluran lima ribu liter bantuan air bersih setiap dua hari sekali.
"Cuma karena keberadaan truck tangki hanya satu yang dimiliki oleh PDAM dan sifatnya mobile, maka kami nanti akan jadwalkan ulang. Mudah-mudahan dua hari sekali minimal kita droping air bersih, " kata Adi.
Selain berharap droping air bersih tetap dilakukan, warga juga menggantungkan air untuk kebutuhan mencuci dari sungai yang lokasinya tidak jauh dari tempat tinggalnya.