Ustaz Rahmat Baequni Minta Maaf Ceramah Soal Petugas KPPS Diracun
Ustaz Rahmat Baequni menyampaikan permohonan maaf kepada kepolisian, masyarakat, dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ini terkait pernyataannya mengenai petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) tewas diracun dengan rokok pada Pilpres 2019.
"Saya Rahmat Baequni, yang selama ini menjadi viral bahwa saya dituduh menyebarkan berita hoaks tentang anggota KPPS yang saya mengatakan mereka mati diracun. Sekali lagi demi Allah saya bersumpah atas nama Allah bahwa saya tidak bermaksud menyebarkan hoaks itu. Saya minta maaf kepada aparat kepolisian, masyarakat, dan KPU bahwa saya tidak bermaksud menyebarkan hoaks," demikian pernyataan maaf yang disampaikan Rahmat Baequni.
Menurutnya, pernyataan tersebut mengutip dari konten Instagram dan pemberitaan di media nasional. "Dikutip dari berita yang saat itu beredar di media sosial Instagram. Semua orang pun bahkan di majelis itu juga pada mengatakan bahwa 'iya tahu' bahwa ada informasi mereka seperti itu.
Demi Allah saya hanya mengutip saja dari media sosial yang saat itu sedang ramai, dan apalagi memang sudah diberitakan dengan ada beberapa di ILC (Indonesia Lawyer Club) dan sebagainya," terang Rahmat Baequni.
Sebelumnya, dalam video berdurasi 2 menit 20 detik, Rahmat Baequni mengaku mendapatkan informasi bahwa dari ratusan petugas KPPS yang meninggal, ditemukan zat racun berupa gas dalam tubuhnya. Racun tersebut ditemukan melalui periksa laboratorium, bukan autopsi. Video tersebut diunggah salah satu akun Twitter @p3nj3l4j4h. (yas)
Advertisement