Ustadz Adi Hidayat Akan Terima Gelar Kehormatan dari Erdogan
Ustadz Adi Hidayat (UAH) akan menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Astrolabe Istanbul. Hal ini karena sang ustadz telah berkontribusi di bidang pengetahuan, budaya, dan dakwah.
Kabar tersebut dibagikan lewat Instagram pribadi ustadz 35 tahun itu, pada Selasa 12 November 2019.
"Alhamdulillah UAH mendapat anugerah Dr Honoris Causa dalam kontribusi di bidang pengetahuan, budaya dan dakwah dari Universitas Astrolabe Istanbul," tulis @adihidayatofficial.
Anugerah tersebut rencana akan diserahkan langsung oleh Presiden Erdogan di Istanbul, Turki.
"Anugerah tersebut akan langsung diberikan oleh Presiden Erdogan pada 28 November 2019 di Istanbul dalam pembukaan internasional Halal Expo. Jazakumullah kheir atas doa sahabat semua. (UAH)," terang Ustadz Adi Hidayat.
Postingan itu pun langsung dibanjiri ucapan selamat. Termasuk juga ucapan selamat dari para artis.
"MasyaAllah, selamat ustadz," tulis Dimas Seto.
"Masya Allah selamat ustad," ucap Tommy Kurniawan.
"MasyaAllah.. Barakallahu fiik ust," ungkap Oki Setiana Dewi.
Ustadz Adi Hidayat mendirikan Quantum Akhyar Institute. Tiga tahun berikutnya, pria kelahiran Pandeglang, Banten ini mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah.
Pria kelahiran 11 September 1984 ini memulai pendidikan formal di TK Pertiwi Pandeglang tahun 1989. Pendidikannya kemudian lanjut ke SDN Karaton 3 Pandeglang hingga kelas 3, kemudian ia pindah ke SDN III Pandeglang.
Tahun 1997, dia melanjutkan pendidikan Tsanawiyyah hingga Aliyah (setingkat SMP-SMA) di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyyah Garut. Ponpes yang memadukan pendidikan Agama dan umum secara proporsional, dan telah mencetak banyak alumni yang berkiprah di tingkat nasional dan internasional.
Di Ponpes inilah Ia mendapatkan bekal dasar utama dalam berbagai disiplin pengetahuan, baik umum maupun agama. Guru utama dia, Buya KH. Miskun as-Syatibi ialah orang yang paling berpengaruh dalam menghadirkan kecintaan dia terhadap Alquran dan pendalaman pengetahuan.
Ustadz Adi Hidayat lulus dengan predikat santri teladan dalam 2 bidang sekaligus (agama dan umum) serta didaulat menyampaikan makalah ilmiah “konsep ESQ dalam al-Qur’an” di hadapan tokoh pendidikan M. Yunan Yusuf.
Tahun 2003, dia mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerjasama dengan Universitas al-Azhar Kairo, hingga diterima dan mendapat gelar mahasiswa terbaik dalam program ospek.
Tahun 2005, dia mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya yang kemudian diterima, walau mesti meninggalkan program FDI dengan raihan IPK 3,98.
Di akhir 2009, dia diangkat menjadi amînul khutabâ, ketua dewan khatib jami Dakwah Islamiyyah Tripoli yang berhak menentukan para khatib dan pengisi di Masjid Dakwah Islamiyyah.
Ustadz Adi Hidayat juga aktif mengikuti dialog internasional bersama para pakar lintas agama, mengisi berbagai seminar, termasuk acara tsaqafah Islâmiyyah di channel at-tawâshul TV Libya.
Awal tahun 2011 dia kembali ke Indonesia dan mengasuh Ponpes Alquran al-Hikmah Lebak Bulus.
Advertisement