Ustad Itu Bukan yang Sukses Bikin Ketawa, Pesan Quraish Shihab
Ustad maupun ustadzah memiliki peran penting dalam keberlangsungan hidup umat muslim di seluruh dunia. Selain membimbing dan memberikan dakwah, ustaz dan ustazah juga menjadi sosok pengajar yang menyampaikan ilmu pengetahuan kepada para jamaahnya.
Namun dalam perkembangannya, saat ini tidak sedikit masyarakat merasa kesulitan mencari ustadz dan ustazah yang berkompeten. Kondisi tersebut lazim ditemui, terutama di area perkotaan.
Untuk mengurai permasalahan ini, cendekiawan muslim sekaligus pendiri Pusat Studi Al-Quran, Profesor Quraish Shihab, sempat menjelaskan secara singkat beberapa kriteria ustadz yang dinilai memiliki kompetensi tidak hanya dari keilmuan kajian Islamnya, tetapi juga memiliki pribadi yang ramah, senantiasa menyampaikan pesan dengan rahmah, penuh keteduhan, serta berwawasan wasatiyyah/moderat.
"Indonesia saat ini memerlukan ajaran yang termoderasi. Kita tidak ingin yang ekstrem ke kiri atau ke kanan. Dan harus memiliki rasa toleransi yang tinggi. Dia tidak bisa berkata Anda pasti salah, apalagi bilang Anda kafir. Boleh berbeda pendapat tapi harus menyikapinya secara bijak," tutur Quraish Shihab.
Lebih lanjut, Quraish Shihab menjelaskan, seseorang baru bisa disebut ustadz dan ustadzah ketika ia memiliki ilmu. Orang tidak berilmu dianggap tidak layak menyandang predikat tersebut.
Dirinya mengambil contoh sosok ustadz yang berada di kawasan Timur Tengah seperti Mesir. Di negara ini, ustadz juga sering disebut profesor karena mereka memang memiliki ilmu yang mumpuni.
Disebutkan pula bahwa seorang ustaz dan ustazah tidak boleh menyampaikan suatu ajaran jika dirinya sendiri belum mengamalkan. Namun, Quraish Shihab menganggap konsep tersebut terlalu berat di zaman modern seperti saat ini.
"Saya rasa seorang ustaz itu jangan sampaikan ajaran kalau dia sendiri tidak berusaha untuk melakukanya," kata Quraish Shihab.
"Ustaz itu bukan yang sukses membuat orang ketawa atau menangis. Ustaz yang sukses itu bisa membuat jamaahnya mendapatkan ilmu baru," timpalnya.
Kebutuhan akan hadirnya ustaz berkompeten untuk berbagai kebutuhan juga sejalan dengan semakin maraknya gairah masyarakat mendalami ilmu agama Islam. Kegiatan pengajian juga semakin menjamur.
Nah, untuk memenuhi kebutuhan itu, banyak orang yang mengharapkan bisa mendapatkan informasi tentang para ustadz dan ustadzah melalui media sosial. Namun sayang, belum banyak yang menggunakan media sosial secara maksimal.(adi)
"Indonesia saat ini memerlukan ajaran yang termoderasi. Kita tidak ingin yang ekstrem ke kiri atau ke kanan. Dan harus memiliki rasa toleransi yang tinggi. Dia tidak bisa berkata Anda pasti salah, apalagi bilang Anda kafir. Boleh berbeda pendapat tapi harus menyikapinya secara bijak," tutur Quraish Shihab.
Advertisement