Ustad Hari Moekti Peluk Istri dan Minta Maaf Sebelum Menghembuskan Nafas Terakhir
Ummu Haura tidak mendapat firasat apa pun sebelum suaminya, Hariadi Wibowo alias Hari, mendapat serangan jantung dan meninggal. Saat itu ia tengah mendampingi sang suami yang akan berceramah di Cimahi, Jawa Barat.
“Dia mengajak saya untuk mengisi tausyiah,” kata Haura di kediamannya, Kampung Pasir Kuda Desa Pancawati Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor, Senin, 25 Juni 2018.
Menurut Haura, saat tiba di Cimahi, mereka tidak langsung ke hotel yang disediakan panitia. “Abi enggan turun dari mobil dan meminta saya untuk mengantar ke tukang cukur. “Saya sempat ragu, apa masih ada tukang cukur yang buka, tapi abi bilang ada tukang cukur langganannya sejak kecil,” cerita Haura.
Selesai bercukur, Haura dan suaminya siap-siap menuju hotel. Saat itulah tiba-tiba Hari memeluk istrinya.
“Beliau bilang maafin Abi ya, saya juga gitu, minta maaf gitu, padahal kalau dipikir-pikir lebaran kemarin kan udah ya, kok tiba-tiba minta maaf,” kata Haura dengan mata berkaca-kaca.
Setelah sampai di hotel, Haura segera mandi. Sedangkan Hari duduk di sofa untuk menonton televisi. Tidak berapa lama Haura mendengar suara benda jatuh. Ia buru-buru keluar dari kamar mandi. “Rupanya remote tivi jatuh dan abi sedang bersandar di sofa sambil memegang dada,” kata Haura.
Haura mendekat dan memegang kaki Hari. “Aku goyang-goyang. Kakinya terlipat, aku lurusin, tahu-tahu tidur ngorok,” tuturnya.
Haura segera menghubungi bagian front office hotel untuk meminta bantuan. Sambil menunggu bantuan, ia berusaha menolong Hari dengan napas buatan.
“Akhirnya security datang, dibawa ke rumah sakit terdekat. Di perjalanan sudah gak ada,” kata Haura.