Ustad Fahmi Salim Ingin Menteri Agama Mencabut Namanya dari 200 Daftar Mubaligh
Ustad Fahmi Salim yang namanya masuk dalam daftar memilih ingin keluar dari daftar. Ia pun mengutarakan keinginannya agar Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin mencabut namanya.
“Intinya dengan berat hati saya tegaskan, saya meminta saudara Menteri Agama RI untuk mencabut nama saya dari daftar tersebut karena berpotensial menimbulkan syakwasangka, distrust di antara para muballigh dan dai,” kata Fahmi.
Ia tak ingin menjadi bagian dari kegaduhan yang kontraproduktif bagi dakwah Islam di Tanah Air. Fahmi telah memiliki ideologi sendiri dan tidak perlu formalitas pengakuan dari pihak mana pun.
“Biarkanlah saya menjadi diri saya sendiri, apa adanya, sebagai seorang dai karena saya sadar sesadar-sadarnya bahwa dakwah adalah amanah yang besar dan tanggung jawab di hadapan Allah dan umat,” ujarnya.
Wakil Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) juga telah menerima dengan ikhlas atas pencoretan namanya dari daftar pengisi tausiyah Ramadhan di masjid lembaga tinggi negara setingkat kementerian tahun lalu 2017. Bahkan dicoret pula dari pengisi kajian rutin tiap bulan.
“Insya Allah saya memiliki idealisme dalam berdakwah yang tak bisa diatur atau dibeli oleh siapapun dengan harga dunia berapapun, kecintaan saya kepada NKRI pun tak usah dipamerkan dan diteriakkan,” terangnya.
Ia mempersilakan agar penduduk bebas menyimak isi khutbah, ceramah dan tausiyah kajiannya di berbagai media. Juga wawancara di media online dan cetak, di seminar atau konferensi juga tanpa pembatasan. (*)