Uskup Agung Jakarta: Jemaat Katolik Wajib Menyesuaikan Aturan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, berkunjung ke Gereja Katedral Jakarta Pusat Rabu 1 Desember 2021 malam.
Muhajir diterima Uskup Agung Keuskupan Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo. Fokus pembicaraan pada pertemuan erat kaitannya dengan Perayaan Natal 25 Desember 2021 dan tahun baru 2022.
Menko PMK mengatan, ia menerima masukan dari Uskup Agung Keuskupan Jakarta Kardinal Suharyo. Beberapa saran dari Uskup Agung Jakarta nantinya akan dikoordinasikan kembali dengan pihak-pihak terkait lainnya. Sehingga, nantinya diharapkan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait Nataru akan sesuai dengan harapan semua pihak.
“Saya tegaskan bahwa penanganan libur Natal dan Tahun Baru, Bapak Presiden telah memerintahkan kepada saya sebagai koordinator. Tetapi itu tetap merupakan bagian dari PPKM, baik Jawa Bali ataupun luar Jawa,” ujarnya di hadapan wartawan usai pertemuan dengan para Romo.
Muhadjir menyebutkan bahwa yang sudah disepakati terkait kebijakan selama libur Nataru ialah seluruh Indonesia akan menggunakan ketentuan yang sama yaitu PPKM level 3. Artinya, ketentuan-ketentuan yang diberlakukan sebagian besar diadopsi dari ketentuan yang berlaku pada saat diberlakukannya PPKM level 3.
Sementara itu, Uskup Agung Jakarta Ka rbd Haryo mengutarakan, Gereja Katolik khususnya di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), akan menunggu keputusan kebijakan dari pemerintah. Ia meyakini kebijakan yang ditetapkan pemerintah telah melalui berbagai pertimbangan dan masukan-masukan dari berbagai pihak.
“Jemaat Gereja Katolik akan menyesuaikan. Jadi, meski Natal itu biasanya ada yang merayakan lewat tengah malam, pasti kalau nanti pemerintah memutuskan untuk tidak mengizinkan kerumunan lewat tengah malam, kami akan ikut menyesuaikan,” ungkapnya.
Bahkan, kata Romo, KAJ akan mengirimkan surat edaran kepada Gereja Katolik untuk memberikan sosialisasi mengenai hal tersebut. Surat edaran sosialisasi itu akan secara resmi juga ditembuskan kepada pemerintah, khususnya melalui Menko PMK.
Pada pertemuan itu, Romo Samuel Pangestu, Vikaris Jenderal KAJ, juga menjelaskan hikmah di balik pandemi Covid-19 yang kini tengah dialami dunia termasuk Bangsa Indonesia. Situasi pandemi, khususnya bagi Umat Katolik, menjadi terbiasa untuk menjalankan kebiasaan-kebiasaan baru.
“KAJ ini ada 68 gereja meliputi wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi. Mereka yang akan melakukan misa atau ibadah-ibadah lain harus mendaftarkan secara online melalui website Belarasa dengan menggunakan nomor BIDUK (Basis Induk Data Umat Katolik), lalu mereka akan mendapatkan QR Code untuk otorisasi saat akan melakukan ibadah di gereja,” ujarnya.
Pertemuan Pemimpin Umat Katolik dengan Menko PMK diakhiri dengan penyerahan plakat Keuskupan Agung Jakarta oleh Kardinal Suharyo .
Turut mendampingi, Sekretaris Jenderal KAJ Romo Adi Prasojo dan Humas KAJ Susyana Suwadie, serta para eselon 1 di lingkungan Kemenko PMK.
Menko PMK sebelumnya nya, Selasa 30 November 2021 juga bertemu dengan Ketua Umum Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom, M.Th danSekretaris Umum Pdt. Jackvelyn Frits Manuputty.
Advertisement