Usia 78 Tahun, Kandidat Presiden Amerika Serangan Jantung
Senator dan kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Bernie Sanders dilaporkan mengalami serangan jantung.
Pria 78 tahun ini sempat dirawat di sebuah rumah sakit di Las Vegas selama 4 hari, sebelum akhirnya diperbolehkan pulang, seperti dikutip dari AFP, Sabtu 5 Oktober 2019.
"Bernie akan pulang dari rumah sakit dan naik pesawat ke Burlington (kediamannya)," terang Jane Sanders, istri Bernie Sanders.
Serangan jantung Bernie Sanders terjadi empat hari lalu. Saat ia menjalani rangkaian kampanye untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2020. Pria kelahiran 8 September 1941 ini menjadi salah satu kandidat calon presiden untuk Partai Demokrat.
"Senator Sanders didiagnosis dengan infark miokard (myocardial infarction)," tutur tim dokter yang menangani Bernie Sanders dalam pernyataannya. Infark miokard merupakan istilah medis untuk serangan jantung.
"Dua stent (silinder kecil) ditempatkan di dalam arteri koroner yang terhambat pada tepat waktu. Semua arteri lainnya normal. Perawatan di rumah sakit berjalan lancar dengan kemajuan baik yang diharapkan," imbuh tim dokter.
Bernie Sanders menangguhkan sementara kampanye politiknya setelah merasakan tidak nyaman di bagian dada saat menghadiri kampanye di Las Vegas, pada Selasa 1 Oktober waktu setempat.
"Setelah empat hari di rumah sakit, saya merasa hebat, dan setelah beristirahat sebentar, saya menantikan untuk kembali bekerja," ucap Bernie Sanders seperti disampaikan dalam pernyataan yang dirilis tim kampanye miliknya.
Bernie Sanders yang merupakan senator untuk negara bagian Vermont ini akan menghadiri debat capres Partai Demokrat pada 15 Oktober di Ohio. Dia menjadi kandidat capres paling tua yang berpotensi menjadi penantang Donald Trump, 73 tahun, dalam Pilpres 2020.
Dalam polling terbaru untuk kandidat capres Partai Demokrat, Bernie Sanders menempati posisi ketiga di bawah mantan Wakil Presiden AS Joe Biden, 76 tahun, dan senator Massachusetts Elizabeth Warren, 70 tahun.
Sebelumnya, Bernie Sanders uga mencalonkan diri untuk Partai Demokrat dalam pilpres 2016, mampu mengimbangi Hillary Clinton yang akhirnya terpilih menjadi capres resmi saat itu bertarung dengan Donald Trump.