Usai Viral, Bea Cukai Bali Serahkan Alat Bantu Kencing ke WNA
Sebuah video viral menunjukkan seorang pria Warga Negara Asing (WNA) berkebutuhan khusus, berinisial PR, menghadapi kesulitan saat hendak mengambil paket kiriman berupa alat kesehatan (Alkes) di Bea Cukai Ngurah Rai, Badung, Bali.
Dalam video tersebut, terlihat seorang bule yang menggunakan kursi roda berusaha untuk mendatangi petugas bea cukai, namun tidak dilayani dengan baik. Adapun dalam keterangan video, bule tersebut menyebutkan bahwa paket yang diambil merupakan alat bantu kencing. Paket itu dikirim dari Finlandia, negara asal WNA tersebut.
Video Bule tengah menghadapi kesulitan tersebut pun mendapat beragam komentar dari netizen yang menyayangkan tindakan tersebut hingga viral. Mereka mengkaitkan kejadian tersebut dengan instansi pajak yang saat ini menjadi sorotan.
Bea Cukai Serahkan Paket Demi Kemanusiaan
Setelah viral, akhirnya bule tersebut bisa mengambil paketnya, hari ini, Sabtu 8 April 2023, yang sempat tertahan sejak dua hari lalu. Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi (PLI) Bea Cukai, Bowo Pramoedito, membenarkan adanya paket milik WNA yang tertahan tersebut.
Paket berisi kateter dan kantung urine tersebut tertahan karena termasuk dalam aturan larangan dan pembatasan impor alat kesehatan.
Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 60 Tahun 2017 jo Kepmenkes Nomor HK.01.07/MENKES/234/2018.
Adapun alkes yang dikirim dari Finlandia tersebut berupa tiga kemasan Hydrophilic Single-Use Catheter sebanyak 30 picis, tiga picis kantong urin dengan selang, dan dua kemasan Condom Catheter berlabel Coloplast Conveen berjumlah 30 picis.
Pihak Bea Cukai Bali langsung berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI agar masalah mendapat solusi yang terbaik.
"Dengan mempertimbangkan asas kemanusiaan, dukungan dan koordinasi erat dengan Kementerian Kesehatan RI, saat ini Mr. Panu Ruokokoski selaku pemilik barang telah menerima alat kesehatan tersebut," kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip dari faktaindo.com.
Advertisement