Setelah Tampar, Guru Tantang Muridnya Lapor Polisi
Setelah videonya viral di media sosial, guru sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Purwokerto yang menampar murid-muridnya di depan kelas meminta maaf dan mengakui bahwa yang dilakukan itu salah.
Permintaan maaf guru yang belum diketahui namanya itu direkam oleh seorang murid yang juga korban dan diunggah di sebuah media sosial.
Dalam klarifikasi ini sang guru yang masih menggunakan seragam tersebut membenarkan apa yang terjadi dalam video tersebut. Tak sendiri, dalam video klarifikasinya, sang guru juga mengajak murid-muridnya yang menjadi korbannya.
"Saya tidak serta merta melakukannya tanpa tujuan. Kamu merasa diintimidasi enggak, saya ngancam kamu enggak? bener ya saya tidak mengancam kamu ya," katanya kepada sejumlah siswa.
Ia lalu mempersilakan kepada murid-muridnya apabila mereka ingin membalas atau bahkan melaporkan perbuatannya ke pihak berwajib. Guru tersebut mengaku, dirinya mengerti perasaan murid-muridnya itu.
"Karena saya sudah pernah merasakan, saya pun dulu dendam karena itu, rasa sakit yang saya berikan itu sebagai pengingat karena kamu sudah benar-benar keterlaluan. Supaya kalau kamu keterlaluan lagi kamu tidak perlu merasakan yang lebih sakit lagi," lanjutnya.
Ia kemudian meminta maaf atas perbuatannya kepada murid-muridnya. Dirinya berharap, para orang tua dari anak-anak tersebut bisa mengerti alasannya menghukum murid-muridnya secara keras.
"Ini klarifikasi dari saya. Saya minta maaf sama kalian. Saya harap orang tua dari anak-anak ini paham kenapa saya melakukannya, dan saya kira anak-anak ini bisa menjelaskan ke bapak ibu sekalian," ucapnya di penghujung video.
Diketahui seorang guru sebuah SMK di Purwokerto diduga menampar muridnya di depan kelas. Aksi tersebut terekam dalam video dan menyebar di media sosial. Dalam video tersebut, seorang guru berdiri di depan kelas bersama satu orang murid.
Guru tersebut lalu beberapa kali mengelus pipi dan pelipis bagian kiri si murid. Tidak lama setelah itu, guru itu langsung menampar pipi si murid dengan sekuatnya. Sehingga suara tamparan tersebut terdengar sangat keras.
Meski telah melakukan klarifikasi, tindakan tersebut masih menuai pro-kontra. Sejumlah netizen menyayangkan perbuatan guru tersebut namun ada juga yang menilainya wajar.
Seperti komentar dari akun @tommypandiangan,"Ini sih pembenaran secara tidak langsung. Mana pihak ketiga sebagai mediator: kepsek, pihak berwajib, yg bisa menjelaskan secara hukum dan norma kepada pihak guru dan siswa?"
"Guru itu digugu dan ditiru pak. Kaya gitu apa yang mau dicontoh," tulis akun @adindamahesti. Sementara akun @abbizayn berkomentar,"Kalo alasannya jelas misalkan tawuran atau apa aja yg bisa melukai diri mereka sendiri atau orang lain wajar-wajar saja dihukum kaya gitu,"