Usai #uninstallbukalapak, Ada Pula #dukungbukalapak
Achmad Zaky, selaku Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak bikin riuh akibat kata-kata 'presiden baru' pada sebuah cuitan di Twitter.
Zaky membahas perbandingan dana riset soal industri 4.0, yang menempatkan Indonesia di posisi 43. Dalam data yang ia sodorkam, Indonesia jauh tertinggal dari Singapura dan Malaysia.
"Omong kosong industri4.0 kalau budget R&D negara kita kayak gini. Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," demikian cuitan Zaky.
Pada awalnya yang bergejolak duluan adalah kalangan yang kontra dengan Zaky, sehingga mengusung #uninstallbukalapak. Namun tak lama ada tagar berseberangan, yakni #dukungbukalapak.
Para netizen yang tergabung dalam #dukungbukalapak menyayangkan adanya aksi boikot yang diserukan oleh sejumlah pihak. Akun @RajaPurwa menyebut hal tersebut dapat merugikan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tergabung di dalamnya.
Ada juga yang menyebut pernyataan Zaky adalah motivasi bagi pemerintah untuk terus menggenjot industri 4.0 di tanah air.
"Cuitan CEO @bukalapak, @achmadzaky pernyataan seorang profesional yang ingin RI tidak tertinggal dalam insutri. Dukungan terhadap pemerintah tidak dilakukan untuk sekedar balas jasa #dukungbukalapak," demikian cuitan @Luckysubiakto.
Selain itu, ada juga pendukung Jokowi yang menyerukan #dukungbukalapak. "Saya pendukung Jokowi dan seller bukalapak, menyayangkan sikap kawan-kawan pendukung yang memboikot bukalapak," kata #baagus.
Namun demikian, Zaky telah meminta maaf jika ada pihak-pihak yang salah mempersepsikan cuitannya.
"Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yang kurang sesuai kata-kata saya jadi misperception. Saya kenal pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap sebagai ayah sendiri (sama-sama dari Solo). Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya," demikian penjelasan Zaky. (yas)
Advertisement