Usai Tusuk Lawan Hingga Tewas, Pemuda di Jember Babak Belur Dihajar Massa
Fawazid, warga Desa/Kecamatan Panti, Jember meregang nyawa di ujung pisau, Jumat, 11 Oktober 2024. Ia ditusuk oleh IM, saat berupaya melerai perkelahian antara IM dengan Fariz.
Salah satu warga Desa Panti, Taufik mengatakan, ada dua versi kronologi perkelahian berujung maut tersebut. Versi pertama, perkelahian berujung maut itu karena adanya aksi pemalakan. Sedangkan versi kedua, IM memiliki masalah dengan Fariz terkait transaksi obat keras berbahaya.
Meskipun ada dua versi terkait motif, namun kronologi perkelahian hanya ada satu versi. Perkelahian berawal saat IM mendatangi rumah Fariz. Setelah saling bertemu, IM terlibat cekcok dengan Fariz. Tak lama kemudian IM terlibat perkelahian dengan Fariz.
Dalam perkelahian satu lawan satu itu, IM unggul karena memegang senjata tajam. IM menusukkan senjata tajam yang dipegangnya ke bagian perut Fariz. Lalu, Fariz terkapar.
Melihat temannya terluka, Fawazid berusaha melerai dan meminta IM menghentikan serangannya. Namun, Fawazid juga bernasib malang. Fawazid juga ditusuk oleh IM hingga terkapar.
“Ada dua orang yang ditusuk menggunakan pisau oleh IM. Yakni Fariz dan temannya Fariz bernama Fawazid yang sebenarnya ingin melerai,” katanya, Jumat, 11 Oktober 2024 malam.
Setelah membuat dua orang terkapar dengan luka tusukan, IM bermaksud kabur. Namun, dalam waktu sekejap, warga mulai berdatangan mengepung IM.
IM yang terkepung akhirnya tidak bisa melarikan diri. IM menjadi sasaran amuk massa hingga babak belur.
IM dalam kondisi babak belur diserahkan ke Polsek Panti. Sedangkan Fariz dan Fawazid dibawa ke Puskesmas Panti.
Karena kondisi luka yang dialami Fariz dan Fawazid cukup parah, akhirnya Puskesmas Panti merujuk mereka ke RSD Seobandi.
Sementara IM, setelah diserahkan ke polisi dalam kondisi babak belur, ternyata juga dibawa ke RSD Seobandi untuk menjalani perawatan.
Setelah menjalani perawatan, Fawazid akhirnya meninggal dunia. Sedangkan Fariz saat ini kondisinya masih kritis.
“Korban yang meninggal sampai saat ini masih ada di RSD Seobandi, termasuk yang kritis dan menjalani operasi. Pelaku juga dibawa ke sana, karena terluka dihajar warga,” pungkasnya.
Pasca kejadian tersebut Tim Inafis Polres Jember melakukan olah TKP. Proses olah TKP berlangsung sejak Jumat, 11 Oktober 2024 sore hingga petang.
Sementara Kasatreskrim Polres Jember AKBP Abid Uais Al Qorni belum bisa menyampaikan kronologi dan motif dalam perkelahian berujung maut.
“Kami belum bisa menyampaikan kasus tersebut secara detail. Karena anggota masih berada di TKP,” katanya.