Usai, Tour de Borobudur XX Dianugerahi Piagam Leprid
Akhirnya rangkaian Tour de Borobudur XX (TdB) 2020 berakhir hari Sabtu 31 Oktober. TdB seri terakhir ini diikuti oleh petinggi dari TNI, Polri, BNI46, dan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Mantan Wakasad, Letjen (purn) TNI Tatang Sulaiman juga ikut serta merasakan rute sejauh 75 km menuju Borobudur, Magelang, Jateng ini.
Tak ketinggalan, Irjen (Pol) Royke Lumowa, Analis Kebijakan Utama Lemdiklat Polri juga ikut meramaikan TdB ini. Pria ramah ini datang bersama jajarannya para cyclist dari Polri.
Tepat jam 7 pagi WIB, rombongan yang total berjumlah 50 cyclist termasuk panitia dan RC ini berangkat dari kantor BNI Magelang di kawasan Jalan Pahlawan.
Agar tidak memberatkan, maka perjalanan kali ini dibagi dua pitstop. Pistop pertama berada di kantor Kecamatan Candi Mulyo setelah melewati rute sejauh 20 km dari start.
Cukup 15 menit beristirahat, perjalanan dilanjutkan menuju pitstop dua di Ketep Pass sejauh 28 km. Di sinilah ujian untuk para cyclist, mereka harus menanjak ke ketinggian 1,200 meter di atas permukaan laut.
Memang Ketep Pass ini adalah obyek wisata yang berada di puncak Bukit Sawangan (pertengahan antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu). Melewati jalur tengah roling melewati Tegal Rejo baru peserta disuguhi tanjakan Pogalan sejauh 8 km dengan gradien 6-8 persen. “Maksimum grade adalah 18 persen di hutan pinus Pogalan,” tutur Ipda Subhan, salah satu peserta TdB XX dari Akademi Kepolisian Semarang.
Sekitar jam 10 pagi beberapa rombongan sudah berkumpul di pitstop dua ini. Sambil menunggu seluruh peserta regrup dan foto-foto di puncak Ketep Pass yang indah ini, Royke menyampaikan kegembiraannya bisa ikut serta di TdB XX 2020.
“Tanjakannya mantap tidak ada bonus sampai Ketep Pass. Tapi puas saya bisa menyelesaikanya dengan baik ikut rombongan depan. Panitianya juga hebat bisa mengatur protokol kesehatan,” puji Royke.
Setelah rombangan berkumpul dan puas beristirahat dan foto, maka jam 10.45 seluruh cyclist berangkat lagi menuju Bukit Dagi Candi Borobudur. Istimewanya, perserta masuk dari pintu tujuh lantas berputar dahulu di area Candi Borobudur untuk foto dan pengalungan medali.
Setelah itu, peserta langsung finis di Manohara Withartka dan mengikuti seluruh rangkaian acara penutupan TdB XX 2020. “Saya menemukan pengalaman baru. Ketika rute turunan menuju finis saya merindukan tanjakan! Rute turunan tajam membutuhkan konsentrasi tinggi dan kekuatan otot tangan untuk menarik tuas rem dan kekuatan leher untuk terus melihat ke depan,” bilang Muin Fikri, Vice President Bank BNI Kantor Pusat sekaligus President 46Cyclist-komunitas pesepeda pegawai Bank BNI.
Pria ramah ini juga memuji penyelenggara TdB XX 2020 ini. “Even ini amazing panitianya hebat kerja terus weekend selama tiga bulan. Rute penutup ini paket komplit. Ada tanjakan, ada sprint, ada turunan ekstrem yang menegangkan. Terima kasih TdB, terima kasih pak Ganjar,” tukasnya.
Lega sudah panitia TdB XX 2020 dari Samba (Semarang Bikers Association) yang sukses mengadakan TdB XX mulai 15 Agustus hingga 31 Oktober ini.
Hebatnya panitia bekerja keras setiap minggu (Sabtu dan Minggu) serta hari libur nasional untuk mengantarkan para cyclist dari Semarang menuju Candi Borobudur Magelang!
Seperti diketahui, TdB XX 2020 ini even besar gowes pertama di era pandemi. Dan panitia bekerja keras dan kreatif mengemas acara ini secara bertahap tanpa mengabaikan protokol kesehatan ketat.
Tidak lagi digelar dua hari seperti tahun-tahun sebelumnya dengan ribuan peserta. Kali ini digelar bertahap setiap weekend dan hari libur nasional. Dengan pembatasan peserta menjadi 50 cyclist saja!
Tentu hal ini dilakukan oleh pantia Samba karena mengikuti protokol kesehatan seperti jaga jarak dan physical distancing. “Kami juga mengharuskan seluruh peserta dan panitia untuk bermasker setiap saat. Juga sering cuci tangan atau menggunakan hand sanitiser,” tutur Hendra Dharmanto, kordinator even TdB XX 2020.
Jadi total ada 21 seri Tour de Borobudur XX 2020. Dan tentunya, penghargaan sebesar-besarnya wajib dilayangkan kepada panitia. Tak salah apabila Leprid (Lembaga Prestasi Indonesia Dunia) di bawah pimpinan Paulus Pangka memberikan piagam penghargaan kepada Samba dan Tour de Borobudur atas kerja keras dan kreatif mereka.
“Kami sangat bangga akan pencapaian dan penghargaan piagam Leprid ini. Merupakan PR besar kami untuk memperbaiki kualitas TdB tahun depan. Semoga pandemi covid19 sudah berakhir,” harap Lo Tik Yong, petinggi Samba yang biasa disapa Koh Chay ini.
Penutupan Tour de Borobudur ini sekaligus dijadikan acara launching rute Borobudur Marathon. “Acara gowes yang hebat, kreatif dan konsisten mempertahankan protokol kesehatan membuat gowes di tengah pandemi makin bergairah. Ditunggu program tahun depan,” tutup Ganjar Pranowo yang sekalian mensosialisasikan program Borobudur Marathon ke warga sekitar Magelang dan Candi Borobudur. (yudy hananta)
Advertisement