Usai Serang AS, Petinggi Iran Ejek Trump di Twitter
Setelah serangan rudal balistik yang diluncurkan Iran ke pangkalan AS di Irak, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Saeed Jalili membalas cuitan Donald Trump seusai Qassem Soleimani tewas oleh serangan pesawat tanpa awak AS.
Melalui akun twitter pribadinya, Saeed memasang bendera Iran. Ini persis yang dilakukan Trump di hari pembunuhan Komandan Garda Revolusi Quds Iran di Bandara Baghdad.
Gambar bendera yang ia pampang di laman twitternya itu merupakan ejekan untuk Trump yang telah membunuh tokoh paling berpengaruh kedua di Iran setelah Ayatollah Khameini itu.
Kemudian, ia juga memposting statementnya di Twitter dengan menyebut, “Trump, yang menggambarkan Amerika lumpuh harus sadar bahwa dia tidak bisa berbuat apa-apa pada Iran dengan tubuh yang lumpuh,” ujar Saeed sambil menunjukkan buku lama Trump.
Saluran televisi nasional Iran menyebut bahwa serangan pertama yang mereka lancarkan ini sebagai ‘martir Soleimani’.
Sementara itu, serangan Iran ini diyakini bukanlah yang pertama dan terakhir. Seperti yang diucapkan pemimpin Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, di hari pemakaman Qassem Soleimani, bahwa mereka akan ‘membakar’ tempat-tempat yang didukung oleh AS.
“Kami akan membalas dendam. Kami akan membakar di mana mereka suka,” ucap Hossein yang kemudian diikuti pekikan jutaan warga Iran dengan mengatakan, 'Amerika adalah setan besar' dan 'kematian bagi Israel'.
Terkait serangan ini, pemerintah Inggris mengambil langkah-langkah untuk melindungi orang Inggris dan menempatkan kapal-kapal Angkatan Laut Kerajaan di Teluk dalam kondisi siaga.
Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, mengutuk tindakan Iran dan mendesaknya untuk tidak mengulangi 'serangan sembrono' ini.