Usai Menteri Kominfo, Semuel Jadi Koban Baru Doxing Bjorka
Serangan yang dilakukan akun Bjorka terus berjalan. Usai membeberkan data pribadi Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, akun anonim itu kini menyasar Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan. Data pribadinya di doxing di Telegram.
Doxing Semuel
Kanal Telegram Bjorka mengunggah data pribadi milik Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan. Foto tangkapan layar itu berisi sejumlah nomor handphone Semuel, alamat email di Gmail, Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor Kartu Keluarga (KK), alamat domisili, tanggal dan tahun kelahiran, pendidikan terakhir, jenis golongan darah, hingga nama kedua orang tua.
Dalam data tersebut juga terlihat status vaksin Semuel, yang hanya tercantum dua kali saja. Data ini terlihat dibagikan per Minggu, 11 September 2022.
Bjorka juga memberitahu follower Twitternya terkait data baru yang dibocorkan per hari ini. "gm sir @SPangerapan," cuitnya dilihat Minggu, 11 September 2022. Cuitan itu telah disukai sedikitnya 1.600 kali setelah diunggah sekitar satu jam.
Terlihat banyak netizen juga menyebut akun Semuel Pangerapan, agar mengetahui kondisi itu.
Diduga Semuel menjadi korban doxing dari Bjorka, meski belim diketahui, apakah data tersebut valid atau hoaks.
Doxing sendiri, menurut kamus bahasa Inggris Cambridge, adalah tindakan mempublikasikan data atau informasi pribadi seseorang tanpa izin melalui internet.
Doxing Data Menteri
Sebelumnya, Bjorka juga membeberkan data pribadi Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, tepat di hari ulang tahunnya, 10 September 2022.
Bjorka juga mengunggah data sosok yang diklaim sebagai orang yang bertanggungjawab atas pembunuhan aktivis kemanusiaan asal Kota Batu, Jawa Timur, Munir Said Thalib.
Bjorka memberikan data sosok bernama Muchdi Purwopranjono yang diklaim sebagai dalang di balik pembunuhan Munir.
Ia kemudian melakukan doxing, dengan membeberkan data pribadi Muchdi, serupa dengan doxing yang dilakukan pada Johnny, dan kini pada Semuel.
Pemerintah Buru Bjorka
Sebelumnya, Bjorka juga membocorkan data pelanggan Indihome, KPU, Tokopedia, juga miliaran data registrasi SIM card prabayar. Ia juga mengancam membocorkan dokumen rahasia dari Presiden RI.
Pemerintah sendiri kini sedang memburu Bjorka. Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menyebut mereka memburu Bjorka lantaran bocornya surat rahasia berlabel Badan Intelijen Negara (BIN), juga surat untuk Presiden Joko Widodo, bocor di internet dan disebut sebagai imnformasi bohong atau hoaks.
Pemerintah pun memburu Bjorka sebab melanggar UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), sebab telah menyebarkan berita bohong. ""Perlu saya tegaskan adalah itu sudah melanggar hukum UU ITE. Saya rasa pihak penegak hukum akan memproses secara hukum dan mencari pelakunya," kata Heru, dikutip dari Antara, pada Minggu 11 September 2022.
Advertisement