Usai Keraton Agung Sejagat, di Blora Ada Keraton Djipang
Geger Keraton Agung Sejagat di Purworejo, yang hanya berusia tiga hari usai viral di media sosial, menular ke keraton baru lainnya di Jawa Tengah.
Kali ini, giliran Kabupaten Blora yang heboh dengan kemunculan keraton baru. Namanya Keraton Djipang. Letaknya di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Keraton ini dipimpin oleh seorang raja bernama PRA Barik Barliyan Surowiyoto.
Usia Keraton Djipang lebih lama dibanding Keraton Agung Sejagat, yakni berdiri sejak 2014. Bahkan, pada tahun 2016 lalu, sempat digelar kirab budaya di wilayah setempat.
PRA Barik Barliyan Surowiyoto, menyebut keberadaan kerajaan Djipang merupakan aset sejarah dan budaya. Alasannnya, di masa lalu pernah berdiri sebuah kerajaan sehingga memiliki kaitan kesejarahan.
"Ini kembali muncul di permukaan karena sebagai upaya kami untuk tetap melestarikan sejarah dan budaya yang ada. Saya memang ada keturunan dari Adipati Jipang, Arya Penangsang," terangnya.
PRA Barik Barliyan Surowiyoto menegaskan, Keraton Djipang berbeda dengan Keraton Agung Sejagat yang keberadaanya meresahkan warga hingga ditutup oleh polisi karena dugaan penipuan.
"Kami ada historikalnya, dulu memang sudah ada (kerajaan) ini, sehingga jelas berbeda. Keberadaanya saat ini orientasinya untuk sektor pariwisata dan melestarikan sejarah dan budaya. Kalau yang di Purworejo itu orientasinya untuk penipuan, bahkan makar. Pun kami juga telah terdaftar di Forum silaturahmi keraton nusantara," paparnya.
Sementara itu, Kapolres Blora AKBP, Antonius Anang, membenarkan adanya sekelompok orang yang mendirikan kerajaan di wilayah hukumnya.
Pihak kepolisian akan memantau kegiatan dari kerajaan tersebut. Namun, Antonius Anang sendiri belum bisa memastikan pergerakan kerajaan tersebut merugikan masyarakat atau tidak.
"Sampai saat ini saya belum melihat itu, Mas. Tapi nanti saya akan cek terlebih dahulu. Sampai saat ini tidak ada (pergerakan yang merugikan), aman," jelasnya, Kamis 16 Januari 2020.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, kabar keberadaan Keraton Djipang sudah didengarnya. Dari hasil penyelidikan, keraton itu orientasinya untuk pariwisata.
"Itu beda dengan yang di Purworejo (Keraton Agung Sejagat). Kalau di Purworejo itu kan ngeri, kalau ndak dukung disumpahin tidak selamat, dikutuk dan sebagainya. Kalau yang di Blora ini tidak ada ancaman seperti itu," tutur dia.
Di sisi lain, jika mendengar 'Jipang' mungkin Anda langsung terbayang sebuah desa. Tapi jipang juga merujuk pada jajanan jaman dulu yang bentuknya kotak, sering disebut berondong jagung maupun yang terbuat dari beras ketan dan kacang tanah dan rasanya manis.
Advertisement