Usai Kecelakaan, Vinales Pelajari Cara Quartararo Mengerem
Pada MotoGP Styria 2020 lalu, Maverick Vinales, harus melompat dari motornya yang sedang melaju dengan kecepatan 230 km/jam. Usai kecelakaan tersebut, Vinales kini terinsipirasi cara Fabio Quartararo saat mengerem.
Pembalap asal Nice, Prancis, itu dikenal memiliki keunggulan dari caranya mengerem, terutama setelah trek lurus. “Pengereman setelah lurus selalu menjadi kekuatan saya,” kata Fabio Quartararo.
Meski sempat kesulitan di awal kariernya di MotoGP, Fabio mampu beradaptasi dengan cepat. Sehingga tak butuh waktu lama bagi dirinya untuk bisa bersaing dengan jajaran pembalap papan atas.
Vinales sendiri memiliki modal kelincahan dalam mengendarai Yamaha M1. Poin ini pula yang menjadi kelebihan Vinales dibanding pengendara Yamaha lainnya. Namun, system pengeremen membuatnya kerap gagal memenangkan balapan.
Meski Fabio mengaku memiliki sistem pengereman yang tidak berbeda dengan pembalap Yamaha lainnya, data Yamaha menunjukkan bahwa ia memiliki cara yang lebih baik dari pengendara Yamaha lainnya. Sehingga Fabio selalu bagus ketika memasuki tikungan.
Pembalap Spanyol itu pun mengamati gaya mengendara Fabio, menganalisa datanya, mencatat bagaimana Fabio berhasil membuat ban belakangnya menjaga kontak dengan aspal, sehingga dia bisa masuk ke tikungan dengan mulus.
“Fabio sangat kuat di bagian pengereman. Cara dia mengerem dan membuat roda belakang tetap terkendali, sangat cocok untuk Yamaha. Saya belajar banyak darinya tentang pengereman, dan saya belajar untuk meningkatkan diri saya di area ini,” tutur Vinales.
Fabio sendiri sampai saat ini masih menempati puncak klasemen pembalap dengan koleksi 70 poin. Ia telah memenangkan dua balapan awal MotoGP 2020, di GP Spanyol dan Andalusia. Sayang, ia gagal mempertahankan performanya dalam tiga balapan berikutnya.
Sementara itu, Vinales saat ini menempati urutan kelima dengan 48 poin. Ia tak boleh kehilangan banyak poin jika ingin bersaing dalam perburuan gelar juara dunia musim ini.
Advertisement