Usai Kasus Penembakan Brigadir J, 10 Ajudan Ferdy Sambo Ganti HP
Kasus penembakan atas Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J,terus bergulir. Kali ini muncul hasil pemeriksaan yang menyebutkan usai kasus penembakan yang membuat Brigadir tewas, ada 10 ajudan Ferdy Sambo diganti handphone (HP) baru.
Menurut Ketua Komnas HAM Ahmad Taufik Damanik, ada penghilangan dan pergantian telepon selular. Yaitu beberapa ajudan diambil dan diganti teleponnya. Kemudian pada tanggal 10 dam 1 pagi baru mereka kasih HP baru. "Penghilangan dan pergantian handphone,” ujarnya saat rapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen di Jakarta, Senin 22 Agustus 2022.
Kemudian lanjut Damanik, HP milik Bharada E alias Bharada Eliezer, yang diambil untuk kemudian diganti dengan perangkat baru. "Bharada E tanggal 19 Juli diambil dikasih lagi HP jenis baru," tuturnya.
Sedangkan HP yang baru tersebut, hanya didapati isi pesan berbunyi 'Siap Komandan'. "Dari HP yang antara 10-19 Juli ditemukan ada upaya-upaya membangun skenario yang jawaban-jawaban bawahan ke atasan 'Siap Komandan' itu sangat ketara di situ," ungkap Damanik.
Damanik menambahkan, untuk HP lama yang biasa dipegang para ajudan hingga saat ini belum ditemukan. Sedangkan HP yang diberikan pada tanggal 10 Juli ke belakang termasuk hari H penembakan Brigadir J (pada Jumat 8 Agustus 2022) sampai sekarang belum diketemukan.
Pihak Komisi III DPR RI menggelar rapat bersama LPSK, Kompolnas hingga Komnas HAM untuk membahas kasus penembakan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, pada Senin 22 Agustus 2022.
Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni menyatakan, rapat menghadirkan Komnas HAM, Kompolnas dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Agendanya di antaranya terkait kasus kematian Brigadir J.”Agendanya itu,” ujarnya.
Advertisement