Usai Divestasi 2 Tol, Saham Waskita Karya Menguat
Saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk ditutup menguat setelah beredar kabar tentang divestasi saham anak usaha perseroan dalam dua ruas jalan tol kepada investor asal Hong Kong, Road King Infrastructure Ltd.
Berdasarkan data Bloomberg, saham WSKT ditutup menguat 35 poin atau 2,27% ke level Rp1.575 pada akhir perdagangan Kamis, 3 Oktober 2019. Level harga tersebut mencerminkan rasio harga per laba (price to earnings ratio/PER) 10,71 kali.
Sepanjang tahun berjalan 2019, WSKT mengemas return negatif 6,25%. WSKT sempat menyentuh level harga tertinggi year-to-date Rp2.180 per saham pada 17 Juli 2019. Namun, harganya merosot ke level terendah ytd pada akhir perdagangan 2 Oktober 2019 di level Rp1.540 per saham.
Diberitakan sebelumnya, pada Rabu, 2 Oktober 2019, Road King Infrastructure melansir bahwa akuisisi saham PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNKK) akan dilakukan oleh Kings Key, entitas tidak langsung yang 75 persen sahamnya dimiliki Road King.
Setelah akuisisi ini tuntas, Road King akan memegang porsi saham 40 persen, menggantikan anak usaha Waskita Karya, yakni PT Waskita Toll Road (WTR).
Untuk menebus saham JSN dan JNKK dari tangan WTR, Road King mengeluarkan dana sebesar Rp1,88 triliun sebagai uang muka. Jumlah itu terdiri atas Rp1,32 triliun untuk saham JSN dan Rp562 miliar untuk saham JNK.
Penyelesaian perjanjian jual beli bersyarat (PPJB) akan dilakukan 5 hari setelah pemenuhan persyaratan tuntas. PPJB antara Road King dan WTR telah ditandatangani pada Senin, 30 September 2019.
Manajemen Waskita Karya sebelumnya menyatakan akan melepas saham di 5 ruas tol untuk mendapatkan dana sekitar Rp7 triliun hingga Rp8 triliun.
Selain ruas tol Solo--Ngawi dan Ngawi--Kertosono, masih terdapat 3 ruas lagi yang akan dilepas, yaitu Kanci--Pejagan, Pejagan--Pemalang, dan Pasuruan--Probolinggo.