Usai Diterjang Badai Seroja Muncul Pulau Baru di Nusa Tenggara
Gundukan tanah setinggi 3 meter muncul di perairan Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pulau "baru" itu diduga muncul usai terjadinya badai siklonSeroja. Pulau "baru" tersebut berada di antara Desa Holulai dan Desa Tasilo. Pulau kecil tersebut berbentuk memanjang sehingga terlihat seperti tanggul pemecah ombak.
Kemunculan pulau ini menarik perhatian warga untuk mendatangi lokasi tersebut. Mereka mengunjungi dengan cara menaiki perahu untuk melintasi perairan. "Itu muncul sejak Minggu, tanggal 4 April. Warga nelayan yang awal pertama menemukan," kata Camat Loahulu NTT Jemmy Adu saat dihubungi awak media.
Diketahui badai yang dipicu siklon tropis Seroja terjadi pada Minggu, 4 April 2021 lalu. Setidaknya ada 10 kabupaten dan 1 kota di NTT yang terdampak kehadiran siklon tropis yang berada di Samudera Hindia tersebut.
Menurut warga, sebelumnya mereka tak pernah terlihat gundukan tanah di perairan tersebut. Pulau yang terdiri dari gundukan pasir dan terumbu karang yang berwarna putih kekuningan itu muncul setelah terjadi badai Seroja.
Pulau Paskah
Warga pun mengusulkan pulau itu dinamai 'Pulau Paskah'. Alasannya, pulau “baru” itu muncul setelah peringatan ibadah Paskah. Namun pemerintah daerah belum membahas peresmian nama pulau itu karena masih berfokus pada penanganan korban bencana di NTT.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi mengatakan perlu penelitian apakah pulau itu muncul akibat fenomena badai Seroja.
"Ada isu yang berkembang sekarang di Indonesia bahwa akibat siklon Seroja ini, ada pulau yang muncul di NTT, ada berapa pulau. Kami informasikan memang ada satu daerah, yaitu di Kabupaten Rote Ndao, ada tanah yang nongol di atas permukaan laut," kata Josef dalam konferensi pers secara virtual.
"Ini mesti kita uji dulu apakah ini memang akibat bencana kemarin atau memang biasa di NTT banyak sekali pulau yang begitu hujan dia tenggelam tapi begitu airnya surut muncul kembali, perlu penelitian lebih lanjut," jelas dia.
Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, pemerintah daerah belum membahas peresmian nama pulau itu. Sebab, pihaknya saat ini masih fokus pada penanganan korban bencana di NTT.
"Belum dikasih nama, tapi warga mau ngasih nama itu 'Paskah', karena bersamaan dengan Hari Paskah. Tapi belum resmi, masyarakat mengusulkan itu," kata Marius.
Pasir Gosong
Ahli geologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menduga pulau baru tersebut berupa gundukan pasir yang terbawa arus laut. Fenomena gundukan pasir itu disebut gosong pasir.
"Jadi saya sendiri menilai tak ada hubungan dengan gempa tektonik. Paling mungkin, siklon itu membawa pasir ke pantai sehingga terjadi gundukan itu, sehingga terjadi sedimentasi," jelas ahli geologi LIPI Dr Danny Hilman Natawidjaja.
"Itu namanya gosong pasir. Umum terjadi di mana-mana. Gosong pasir itu kalau di dekat pantai itu kan pulau-pulau pasir. Gosong pasir banyak di mana-mana, jadi tanpa siklon pun bisa terbentuk karena arus laut saja lalu terjadi sedimentasi saja. Tapi mungkin karena siklon kan spesial, dia energinya besar. Dengan satu kejadian dia bisa menyebabkan adanya gosong pasir itu," jelasnya.
Advertisement