Usai Dioperasi, Bayi Korban Kera Akhirnya Bisa Pulang
Kondisi bayi Hafid Septian Maulana, 2 bulan dari Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo membaik pasca dioperasi di RSUD dr Mohamad Saleh.
Korban cakaran kera pada jidat dan pelipis kanannya itu diperbolehkan pulang ke rumahnya, Kamis sore, 8 November 2018.
"Alhamdulillah, kondisi anak saya membaik setelah dioperasi. Yang masih menjadi ganjalan, kera liar yang mencakar anak saya masih berkeliaran bebas. Harus secepatnya ditangkap," ujar Nur Kholifah, 27 tahun di RSUD.
Jika tidak segera ditangkap, kera-kera liar itu bisa menimbulkan ancaman terutama bagi bayi dan anak-anak.
Nur yang sebelumnya bungkam (tidak mau diwawancarai) karena dalamkondisi syok, akhirnya bisa bercerita soal musibah yang dialami Hafid, anak keduanya. Diceritakan, Rabu, 7 November 2018 sekitar pukul 06.00, dirinya sempat menggendong bayinya.
Karena ada keperluan untuk mencuci pakaian, bayi yang tertidur pulas itu diletakkan di sebuah dipan di luar rumah, tidak jauh dari tempat Nur mencuci.
"Tiba-tiba muncul dua ekor kera, yang satu mencakar-cakar wajah anak saya, kera satunya lagi agak jauh. Spontan kera-kera itu saya labrak sambil menolong bayi saya," ujarnya.
Kembali ke soal kondisi Hafid, dr Abraar HS Kuddah SpB yang menangani operasi mengaku, bersyukur karena kondisi bayi itu membaik. "Sudah kami tangani, luka pelipis dekat mata dan jidat sudah dibersihkan. Insya-Allah segera sembuh," ujarnya.
Dokter spesialis bedah itu menambahkan, beruntung gigitan dan cakaran kera liar tidak sampai menimbulkan penyakit rabies. "Saya juga berharap, kera-kera liar itu ditangkap biar tidak menggigit dan mencakar anak-anak," ujar alumnus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu.
Sementara itu pasca "penganiayaan" yang dilakukan kera liar terhadap Hafid, sejumlah warga Kelurahan Kedungasem, terutama warga RT 01 RW 05 Blok Dawuhan tempat Sugeng-Nur Kholifa (ayah-ibu Hafid) tinggal geram. Mereka berusaha mencari kera-kera liar itu untuk ditangkap.
"Kera-kera liar itu harus segera ditangkap dalam kondisi hidup atau mati. Saya tidak bisa tenang sebelum kera-kera itu ditangkap," ujar Eko Cahyono, paman Hafid.
Dikatakan bukan hanya Hafid yang menjadi korban dari kera-kera liar itu. Sebelumnya, Agustus 2018 lalu, Muhammad Raditya (7) bocah yang masih duduk di bangku SD dicakar kera saat bermain di sungai di Kedungasem. Beruntung Raditya hanya luka ringan.
Tidak hanya manusia, kawanan kera liar itu sebelumnya pernah melarikan seerkor anak kambing ke atas pohon. Karena dikejar sejumlah warga, anak kambing itu kemudian dilepaskan dan jatuh ke tanah hingga tewas.
"Kami akan menggandeng BKSDA yang punya tim rescue, untuk menangkap kera-kera liar itu," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, Budi Krisyanto. (isa)
Advertisement