Usai Dikarantina, 500 Penumpang Kapal Diamond Princess Diturunkan
Sekitar 500 penumpang kapal pesiar Diamond Princess dilaporkan diturunkan dari kapal yang berlabuh di Yokohama, Jepang, itu setelah menjalani masa karantina selama 14 hari.
Para penumpang yang diizinkan meninggalkan kapal adalah rombongan pertama yang hasil tes menunjukkan negatif. Belum diketahui apakah di antara mereka yang diperbolehkan meninggalkan kapal terdapat warga Indonesia.
Menurut media Jepang yang mengutip keterangan sejumah pejabat kesehatan, proses disembarkasi akan berlanjut selama beberapa hari mendatang.
Penumpang yang hasil tesnya negatif namun berada di dalam kabin bersama dengan orang yang terinfeksi harus tetap berada di kapal untuk menjalani masa karantina tambahan.
Diketahui, pemerintah Jepang menyatakan ada 88 kasus baru di dalam kapal sehingga jumlah kasus keseluruhan yang bisa dikonfirmasi mencapai 542 kasus. Sebanyak tiga di antara mereka adalah warga Indonesia.
"Berdasarkan komunikasi terakhir termasuk pembicaraan dengan duta besar Jepang diperoleh informasi tiga dari 78 kru WNI dinyatakan confirm[mengidap Covid-19]," kata Menlu Retno Marsudi, Selasa, 18 Februari 2020.
Retno menambahkan dua dari tiga orang yang kedapatan mengidap penyakit telah dibawa ke sebuah rumah sakit di Chiba, Jepang. Orang ketiga sedang menjalani proses menuju ke rumah sakit.
Tim dari Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo, menurut Retno, telah bertolak ke Chiba untuk memastikan ketiga WNI tersebut mendapat penanganan yang baik dari otoritas Jepang.
"Engagement dengan pihak keluarga dari tiga WNI yang sudah dinyatakan confirm tersebut sudah dilakukan. Kemarin saya melakukan komunikasi per telepon dengan WNI yang menjadi kru di kapal tersebut, dan kita sampaikan mengenai perhatian besar pemerintah termasuk saya menyampaikan pembicaraan-pembicaraan dengan otoritas Jepang untuk memberikan perhatian sekali lagi kepada kru kapal," katanya.
Retno mengatakan pemerintah Indonesia tidak menutup kemungkinan untuk mengevakuasi para WNI dari dalam kapal tersebut.
"Opsi evakuasi sejak awal dibuka dan kita terus-menerus akan melakukan koordinasi baik dengan otoritas di Jepang maupun dengan perusahan kapal tersebut. Ini ada unsur perusahaan yang juga harus kita lakukan koordinasi dan komunikasi dengan mereka," jelasnya.
Menurut Retno, total orang di dalam kapal tersebut berjumlah 3.711 orang. Dari angka itu, jumlah penumpang berjumlah 2.666 orang. Adapun kru berjumlah 1.045 dari 56 negara, termasuk Indonesia.
Dari total orang yang ada di kapal pesiar itu ada 247 yang terindikasi positif virus corona baru (COVID-19), tiga diantaranya termasuk WNI yang menjadi ABK. Sementara data dari situs resmi kapal Diamond Princess (princess.com) terdapat 269 orang yang belum terindikasi.
Advertisement