Usai Didemo, Walikota Blitar Minta Maaf Video Viral Nyawer Biduan
Video Walikota Blitar, Santoso nyawer biduan viral di media sosial. Dalam video berdurasi lebih dari satu menit itu, beberapa relawan berjoget mengiringi Santoso bernyanyi. Beberapa relawan berjoget tanpa memakai masker dan tidak menjaga jarak sesuai protokol kesehatan pandemi Covid-19.
Buntut dari video tersebut, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Pro Demokrasi Blitar menggelar demonstrasi di depan Gedung DPRD Kota Blitar, Jumat 12 Maret 2021 pagi. Mereka mengecam sikap walikota yang tak bisa menjadi panutan warga.
Merespon demo para mahasiswa dan kecaman dari netizen di media sosial, akhirnya Santoso menggelar jumpa pers di lobi kantornya. Ia menyampaikan permohonan maaf terkait video viral dirinya tersebut.
Santoso kembali menjelaskan bahwa kegiatan yang terekam dalam video itu terjadi atas undangan para relawan. Mereka adalah pendukung Santoso dalam Pilkada 2020 lalu.
“Mereka mengundang saya secara spontanitas. Lalu, mereka menyuruh saya menyanyi. Ya, akhirnya saya bernyanyi yang membuat terjadinya video viral tersebut,” bebernya.
Santoso lantas menjelaskan bahwa proses kedatangannya hingga bertemu para relawan sudah sesuai protokol kesehatan Covid-19. “Di pintu masuk dicek suhu, disediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer, dan harus memakai masker. Hanya saja ketika bernyanyi saya harus melepas masker,” terang dia.
Menurut Santoso, para relawan yang hadir hanya berjumlah 30-40 orang. Sedangkan kapasitas gedung bisa menampung 500 orang. “Yang hadir berjumlah 40 orang, 40 kursi, dan 10 meja setiap meja ada 4 kursi,” jelasnya.
Atas kejadian video viral dirinya, walikota yang diusung oleh PDI Perjuangan ini menerima kritik dan masukan dari aksi demo para mahasiswa. “Saya menerima kritikan dan masukan dari para mahasiswa dan pihak yang tidak berkenan dengan video viral. Saya sadar kejadian itu terjadi karena saya terlena atas eforia kemenangan, dan dipandang sebagai pelanggaran. Saya sebagai Walikota Blitar memohon maaf atas kehilafan saya,” ucapnya.
Mengenai pelanggaran protokol kesehatan, Santoso mengaku belum mendapatkan panggilan dari pihak kepolisian. “Saya tidak akan mencampuri prosedur tetap yang sudah berjalan dan tupoksi dari yang berwajib kalau memang dianggap pelanggaran, saya akan mengikuti sesuai prosedur,” katanya.
Menurut Santoso, Pemkota Blitar tetap menjalankan evaluasi terhadap penanganan Covid-19 bersama Polresta Blitar, pihak rumah sakit, lurah hingga lingkungan terkecil RT/RW.