Urai Kepadatan, ASDP Terapkan Sistem Tiba Bongkar Berangkat
ASDP Ketapang menerapkan sistem Tiba Bongkar Berangkat (TBB) untuk empat kapal bantuan yang di lintas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Selain itu, dermaga Bulusan juga mulai dioperasikan untuk proses bongkar kapal yang datang dari Pelabuhan Gilimanuk.
General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Banyuwangi, Syamsudin menyatakan, langkah ini dilakukan untuk mengurai pemudik dari Bali yang mulai memadati Pelabuhan Gilimanuk.
“Ini untuk mengurai kepadatan, mudah-mudahan bisa mengurai dengan cukup bagus,” jelasnya, Jumat, 5 April 2024.
Dia menegaskan, empat kapal besar yang diperbantukan di lintas Ketapang-Gilimanuk hanya mengangkut penumpang atau kendaraan dari Pelabuhan Gilimanuk saja. Begitu bongkar di Pelabuhan Ketapang, kapal ini langsung kembali ke Pelabuhan Gilimanuk dalam kondisi kosong. Atau istilahnya TBB.
“Kapal bantuan berangkat kosong dari Ketapang, Itu kebijakan daripada di sana cuma menunggu muatan satu dua karena sepi di Ketapang,” jelasnya.
Kebijakan TBB ini, selain untuk mengurai kepadatan kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk juga memberi kesempatan Kapal regular di lintas Ketapang-Gilimanuk untuk mendapatkan muatan. Karena kebijakan TBB hanya berlaku untuk kapal bantuan. Sementara Kapal reguler tetap melakukan bongkar muat sesuai jadwal.
Pada musim mudik kali ini, di lintas Ketapang-Gilimanuk diperbantukan empat kapal besar yakni KMP Tri Mas Layla, KMP Nawasena, KMP Cakra 2, dan KMP Munic I. Kapal-kapal perbantuan ini memiliki kapasitas dua kali lipat dari kapal penyeberangan reguler. Kapal-kapal ini dioperasikan di dermaga MB IV.
Penambahan kapal besar ini untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan arus mudik dari Gilimanuk Ke Jawa. Diharapkan dengan tambahan empat kapal tersebut tidak ada lagi penumpukan kendaraan yang akan menyeberang dari Bali ke Jawa maupun sebaliknya pada musim balik nanti.
Pantauan Ngopibareng.id, dermaga Bulusan juga sudah mulai dioperasikan untuk proses bongkar kapal yang baru muat dari pelabuhan Gilimanuk. Setidaknya ada empat kapal LCT yang bongkar di tempat itu. Sejauh ini, proses bongkar berjalan lancar karena arus laut cukup bersahabat.
Seperti diketahui, sejak Jumat dinihari memang mulai terjadi peningkatan jumlah pemudik dari Bali. Kendaraan roda dua masih mendominasi arus mudik kali ini. Diperkirakan peningkatan masih di bawah 10 persen. Karena arus kendaraan pemudik relative masih mengalir.
“Mulai meningkat signifikan pagi jam 7-an, mungkin yang berangkat habis Shubuh,” katanya.
Menurutnya, pada Jumat pagi, area parkir di dalam Pelabuhan Gilimanuk masih penuh dengan kendaraan yang akan menyeberang. Sehingga banyak kendaraan yang berada di luar area pelabuhan. Agar tidak menimbulkan penumpukan kendaraan dan kemacetan di jalan, kendaraan diarahkan ke jalan-jalan Desa di sekitar Pelabuhan.
“Memang sengaja dimasukkan ke gang-gang biar jalan utama kosong, memang sengaja dialihkan untuk menghindari penumpukan di jalan raya,” tegasnya.
Advertisement