Upgrade Kompetensi Kerja Warga, Banyuwangi Mou dengan Kemenaker
Pemkab Banyuwangi melakukan kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi kerja warga Banyuwangi. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara Pemkab Banyuwangi dan Kemenaker RI.
Penandatanganan dilakukan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas (Binalavotas) Kemenaker, Budi Hartawan saat penutupan pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap IV. Kegiatan itu digelar Balai Latihan Kerja (BLK), Muncar, Banyuwangi, Senin, 15 Agustus 2022.
Bupati Ipuk berharap, melalui kerja sama ini, akan banyak pelatihan kompetensi untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja Banyuwangi. Dengan memiliki kompetensi pada bidang tertentu ini, dia berharap semakin banyak warga yang memiliki skill mumpuni. “Tidak hanya nanti bisa digunakan masuk ke dunia kerja, tetapi juga harus bisa membuka lapangan kerja," kata Ipuk.
Ipuk berpesan pada masyarakat Banyuwangi yang menjadi peserta pelatihan Tahap IV saat ini agar meningkatkan jiwa kewirausahaan. Mereka harus bersungguh-sungguh dan memanfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya. "Jangan hanya berorientasi mencari kerja, tapi juga harus memiliki spirit untuk bisa berwirausaha. Membuka usaha sendiri," tegasnya.
Peserta PBK Tahap III diikuti 256 orang. Sedangkan Tahap IV diikuti oleh 336 peserta. Mereka telah mendapatkan sertifikat. Selain didorong untuk bisa mandiri, mereka juga dikenalkan dengan dunia industri yang sekiranya bisa menampung mereka menjadi tenaga kerja terampil.
Dirjen Binalavotas Kemenaker, Budi Hartawan, mengatakan, seiring dengan kerja sama ini, pihaknya akan terus menambah fasilitas pelatihan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) di BLK sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja di Banyuwangi.
Dengan kerja sama ini, Pemkab Banyuwangi bisa menggunakan fasilitas yang ada di BPVP secara gratis untuk kepentingan peningkatan kompetensi dan keterampilan warga Banyuwangi. “Banyak fasilitas dan jenis pelatihan yang bisa dimanfaatkan," jelasnya.
Pada PBK Tahap IV terdapat 11 paket yang disiapkan. Mulai dari pelatihan barista, sablon, digital printing, pembuatan kue, tata boga, service sepeda motor injeksi, hidroponik, tour guide, pengolahan ikan, plate welder, pipa welder, dan pemasangan jaringan komputer, dan lainnya.
"Pemkab Banyuwangi tinggal bilang nanti membutuhkan jenis pelatihan apa, nanti kami akan siapkan fasilitasnya sesuai dengan kebutuhan," ujarnya.
Kemenaker juga akan membantu memfasilitasi penyaluran tenaga kerja bagi masyarakat Banyuwangi yang sudah mendapat pelatihan kerja. Tidak hanya itu, mereka yang mendapatkan pelatihan juga difasilitasi penciptaan produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berdaya saing.
"Kami mengajak industri dan UMKM yang ada di Banyuwangi untuk menjadi sentra pemberdayaan komunitas yang mampu menjadi uji kompetensi baru di Banyuwangi," katanya.