UPDATE: Korban Meninggal Banjir Bandang Sentani Menjadi 61 orang
Korban banjir bandang di Sentani, Jayapura dari hasil evakuasi tim SAR gabungan hingga saat ini sudah mencapai 61 orang meninggal dunia, 43 luka-luka dan 69 dikabarkan hilang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga Minggu, 17 Maret 2019, pukul 14.30 WIB, jumlah korban meninggal dunia terus bertambah. Saat ini korban meninggal mencapai 61 orang.
"Dari 61 orang meninggal dunia, 38 jenasah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Papua," kata Sutopo dalam siaran pers.
Dari laporan terbaru 61 orang meninggal dan tercatat 43 orang luka luka serta 69 orang dilaporkan hilang. Korban yang menderita luka-luka saat ini dirawat di beberapa rumah sakit seperti RSUD Yowari, RS Dian Harapan dan RS Bhayangkara.
Warga yang dinyatakan hilang itu berasal dari Kampung Milinik 34 orang, BTN Gajah Mada 20 orang, komplek perumahan Inauli tujuh orang, Kampung Bambar empat orang, BTN Bintang Timur dua orang, Komba dan komplek sosial masing masing satu orang.
Banjir bandang juga menyebabkan sejumlah bangunan mengalami rusak berat yakni 350 rumah, tiga jembatan, delapan sekolah, dua gereja, satu mesjid, pasar, 104 ruko dan drainase.
Sutopo mengatakan, akibat banjir bandang menyebabkan sekitar 1000 orang mengungsi ke berbagai lokasi yang dianggap aman.
"Tenda-tenda untuk pengungsi sudah didirikan di sejumlah wilayah yang dianggap aman," katanya.
Sementara BPBD Papua saat ini membuka dapur umum di Sentani, Kabupaten Jayapura yang dipusatkan di perkantoran bupati di Gunung Merah.
"Saat ini dapur umum siap melayani kebutuhan makanan masyarakat yang tertimpa musibah akibat banjir bandang yang terjadi di kawasan itu," kata Kepala BPBD Papua Welem Manderi. (wit/ant)
Advertisement