UPDATE HAJI: 11 Orang Meninggal, Embarkasi Surabaya Tertinggi
Operasional jemaah haji di Arab Saudi memasuki hari ke-12, pada Minggu, 4 Juni 2023. Terjadi penambahan jumlah jemaah haji yang meninggal hingga saat ini. Posisi Jawa Timur masih paling banyak dengan 4 jemaah meninggal.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama hingga pukul 12.00 waktu Arab Saudi, jemaah haji yang ada di Tanah Suci sudah sebanyak 70.732 orang.
Semuanya dari 186 kelompok terbang (kloter) yang mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMMA) Madinah. Dari keseluruhan jumlah jemaah tersebut, 21.613 orang merupakan jemaah lanjut usia (lansia) yakni berusia di atas 65 tahun.
Sementara, jemaah yang meninggal dari data Siskohat sebanyak 11 jemaah. Dari 11 jemaah yang meninggal paling banyak berasal embarkasi SUB 4 orang, SOC 3 orang, JKS 3 orang, dan JKG sebanyak 1 orang.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, angka kematian di hari ke-12 pada tahun ini relatif tinggi. Pada 2022, jemaah yang meninggal di hari ke-12 sebanyak 5 orang. Pada 2019 ada 7 orang, dan 10 orang pada 2018.
Kemudian, jumlah jemaah haji yang dirawat juga terjadi penambahan. Hingga saat ini asa sekitar 100 jemaah haji dimana sebanyak 60 jemaah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), dan 40 jemaah dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).
Sebelumnya, Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat Akhmad Fauzin mengimbau jemaah, khususnya jemaah lanjut usia, untuk menjaga kesehatan, mengurangi aktivitas di luar hotel dan masjid, dan istirahat yang cukup.
“Jika akan keluar hotel, (jemaah) selalu gunakan alas kaki dan kaos kaki untuk menghindari kaki melepuh, jika kehilangan alas kaki, jangan memaksakan diri pulang ke hotel tanpa sandal di siang hari, segera temui petugas dan minta bantuannya. Jangan lupa, selalu bawa dan minum air mineral dan oralit 1 saset per hari,” ujar Fauzin, Jumat, 3 Juni 2023.
Ia juga mengingatkan agar jemaah mecatat nama dan nomor hotel sebelum berangkat ke Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, dan selalu mengenakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah.
“Upayakan selalu berkelompok dan jangan memisahkan diri. Selalu saling bantu dan tolong menolong antarjemaah. Jangan sungkan untuk minta bantuan kepada petugas selama di embarkasi, pesawat, dan di Kota Madinah,” imbuh Fauzin.
Diinformasikan, cuaca di Kota Madinah tidak bersahabat. Pada Sabtu, 4 Juni 2023 sempat terjadi badai gurun atau ghubar di salah satu titik wilayah Madinah, yang menuju ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis.
Dari kejauhan terlihat angin kencang membawa debu dan pasir, dan dalam waktu cepat membuat area sekitarnya menjadi gelap berdebu. Pada malam hari sekitar pukul 20.30, angin bertiup kencang di area bandara.
Advertisement