Update Gempa Malang, BPBD: 5010 Unit Rumah Rusak
BPBD Kabupaten Malang mencatat hingga Rabu, 14 April 2021 malam ada 5.010 unit bangunan rumah yang mengalami rusak akibat gempa bermagnitudo 6,1 yang mengguncang Malang Selatan.
"Dari data yang diterima BPBD Kabupaten Malang hingga Rabu sore tadi pukul 17.00 WIB ada 5.010 unit bangunan rumah rusak di Kabupaten Malang, dengan 29 kecamatan dari 33 kecamatan di Kabupaten Malang terdampak," kata Plt Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan, Kamis, 15 April 2021.
Sadono menjelaskan, dari 5.010 unit rumah rusak, dengan rincian 2.330 unit rumah rusak ringan, 1.478 unit rumah rusak ringan, dan 1.202 unit rumah mengalami rusak berat. Jumlah ini bertambah setelah sebelumnya dari data BPBD terakhir ada 4.404 unit rumah rusak pada Selasa sore kemarin.
Selanjutnya, ada 192 unit bangunan sekolah, 15 fasilitas kesehatan, 95 bangunan tempat ibadah, dan 15 fasilitas umum rusak akibat terdampak gempa.
Pihaknya juga telah mendirikan tiga pos pengungsian, dimana total ada 932 jiwa penduduk mengungsi. Di Kecamatan Dampit misalnya, ada dua pos pengungsian di Majang Tengah dengan 60 jiwa dan Desa Pamotan dengan 72 jiwa.
"Di titik pengungsian Kecamatan Tirtoyudo, ada tiga lokasi pengungsian, di Desa Sumbertangkil dengan 400 jiwa, Desa Jogomulyan dengan 200 jiwa, dan Desa Kepatihan dengan 150 jiwa pengungsi, sedangkan di Kecamatan Ampelgading ada 50 jiwa pengungsi di Desa Wirotaman," katanya.
Lanjut Sadono, ada tiga titik di tiga kecamatan yang mengalami kerusakan parah, yaitu di Kecamatan Dampit yang difokuskan di Desa Majang Tengah dan Desa Pamotan.
Kedua, di Kecamatan Tirtoyudo, ada tiga lokasi dapur umum didirikan di Desa Sumbertangkil, Desa dapur umum yang didirikan BPBD Kabupaten Malang, dengan rincian di Desa Sumbertangkil, Desa Jogomulyan, dan Desa Kepatihan.
"Satu dapur umum kita dirikan di Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading. Untuk korban jiwa hingga kini 4 orang, sementara korban luka jadi 110 jiwa," katanya.
Katanya, data tersebut bisa saja masih bertambah lantaran proses pendataan yang masih berjalan. Selain itu beberapa kali guncangan gempa susulan berkekuatan lebih rendah masih terjadi.
"Hambatan komunikasi menjadi kendalanya, sebagian besar di wilayah-wilayah itu minim sinyal, luasan area yang terdampak gempa yang cukup luas juga menjadikan kesulitan bagi BPBD," katanya.
Sebelumnya, diberitakan gempa berkekuatan magnitudo 6,1 SR terjadi pada Sabtu, 10 April 2021 pukul 14.00 WIB. Gempa berpusat di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang, dengan kedalaman 25 kilometer. Gempa dangkal yang membuat kerusakan yang timbul begitu banyak.
Setelah gempa tersebut, setidaknya ada lima gempa susulan terjadi hingga Selasa malam kemarin, meski dengan kekuatan lebih kecil dibanding gempa pertama yang berkekuatan 6,1 SR.
Advertisement