Update Covid Jatim: Tambah 209 Kasus, Selisih 479 dengan Jakarta
Angka penambahan kasus konfirmasi pasien baru virus corona atau Covid-19 di Jawa Timur betul-betul sulit tertangani dengan cepat, padahal dua wilayah yakni Surabaya Raya dan Malang Raya telah melepaskan diri dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan menerapkan masa transisi new normal life.
Namun, di tengah upaya new normal life ternyata belum berdampak signifikan untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Sebab, hari ini 19 Juni 2020, tercatat ada 209 tambahan kasus baru yang membuat total kasus di Jatim sebesar 9.046 atau selisih 479 dari DKI Jakarta yang total kasusnya 9.525.
“Banyak yang diambil sampelnya sehingga dapatnya lebih banyak. Ini sebenarnya bagus untuk segera menjaring orang tanpa gejala (OTG) atau orang dalam pengawasan (ODP) yang masih berkeliaran untuk segera tertangani,” kata Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Dr. Joni Wahyuhadi.
Di sisi lain, ia mengaku cukup miris melihat tingkat kepedulian masyarakat untuk dapat menerapkan protokol kesehatan di tengah masa transisi. Sebab, di masa ini protokol kesehatan menjadi vaksin yang paling cepat dan mudah dilakukan saat ini untuk segera memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kalau penanganan kita sudah lakukan cepat, tapi kalau dihulunya (masyarakat) masih seperti ini (tidak menerapkan protokol kesehatan) ya sulit akan tambah terus kasusnya malah gak berhenti-berhenti,” ujarnya.
Dari jumlah penambahan tersebut, Kota Surabaya masih menjadi penyumbang kasus terbesar dengan jumlah 84 kasus. Lalu ada tambahan 19 kasus di Kabupaten Pasuruan, 15 kasus di Sidoarjo, 14 kasus di Jombang, 13 di Gresik, dan 10 kasus di Lamongan.
Kemudian, sembilan di Tulungagung, enam di Kota Batu, lima di Kabupaten Malang, empat di Kota Pasuruan, tiga di Jember, tiga di Pamekasan, tiga di Trenggalek, tiga di Tuban, dua di Banyuwangi, dua di Kabupaten Kediri, dua di Kabupaten Sampang, dua di Kota Malang. Serta masing-masing satu di Bangkalan, Kabupaten Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Lumajang, Magetan, Nganjuk, Ngawi, dan Ponorogo.
Ia juga berduka karena hari ini tercatat ada 20 tambahan konfirmasi meninggal dunia, yang membuat kini total kasus meninggal sebesar 701 kasus.
Dari total tambahan baru, ada delapan di Surabaya, dua di Gresik, dua di Jombang, dua di Lamongan, satu di Nganjuk, satu di Ponorogo, satu di Sidoarjo, satu di Tuban, satu di Kota Batu, dan satu di Kota Mojokerto.
“Lalu hari ini ada 95 tambahan konfirmasi kesembuhan. Surabaya jadi juara lagi karena kesembuhannya tertinggi sebesar 61,” kata Joni.
Sedangkan, sisa kesembuhan terjadi di Sidoarjo dengan 12 konfirmasi sembuh, lima di Kabupaten Kediri, empat di Kabupaten Probolinggo, tiga di Lamongan, dua di Kabupaten Pasuruan, dua di Kota Malang, satu di Bangkalan, satu di Bojonegoro, satu di Jember, satu di Jombang, dan satu di Tulungagung.
Advertisement