Update Covid Jatim: Naik 265, Surabaya Sumbang117
Angka kasus covid-19 di Surabaya terus meningkat, sementara Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah dinyatakan berakhir. Hari ini, 11 Juni 2020, tercatat ada 265 tambahan kasus covid-19 baru se-Jawa Timur. Surabaya menjadi kota yang menyumbangkan kasus terbanyak, dengan tambahan 117 kasus. Jumlah kasus akumulatif covid-19 di Jatim pun membengkak menjadi total 7.096.
Selain Surabaya, Sidoarjo juga mengekor di urutan kedua penambahan terbanyak dengan jumlah 39 kasus baru, lalu 19 kasus di Gresik, 12 di Kota Malang, 11 di Jombang, 11 di Kabupaten Mojokerto, 10 di Kabupaten Kediri.
Kemudian delapan tambahan baru di Jember, tujuh di Kabupaten Malang, tujuh di Tuban, lima di Bojonegoro, empat di Kota Mojokerto, empat di Tulungagung, tiga di Kota Probolinggo, tiga di Kabupaten Pasuruan, dua di Lamongan, dan dua di Kota Pasuruan.
“Hari-hari ini hari-hari yang berat bagi bangsa kita dan ratusan bangsa di dunia karena menghadapi pandemi. Ini melebihi Spanish flu, hari ini 216 negara,” kata Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Dr. Joni Wahyuhadi, saat menyampaikan update penyebaran covid di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Di sisi lain, angka meninggal juga bertambah dengan total 22 kasus. Sembilan di antaranya terjadi di Surabaya, tiga di Jombang, tiga di Pamekasan, dan masing-masing satu di Bangkalan, Lamongan, Magetan, Mojokerto, Probolinggo, Sidoarjo, dan Kota Malang. “Meninggal bayangkan tambah 22 ini bukan barang yang main-main,” kata Joni.
Namun, selain menyumbang jumlah kasus terbanyak serta jumlah pasien meninggal tertinggi, Surabaya juga menjadi juara penyumbang konfirmasi pasien sembuh yang tercatat ada 38 pasien dari total 72 konfirmasi sembuh se-Jatim.
Sisanya, yakni enam di Kabupaten Kediri, lima di Sidoarjo, empat di Gresik, empat di Kabupaten Malang, empat di Tulungagung, tiga di Bangkalan, dan masing-masing satu di Kabupaten Blitar, Bojonegoro, Kabupaten Mojokerto, Kota Batu, Kota Malang, dan Kota Pasuruan.
“Yang sembuh dalam tanda petik pulang setelah 2x PCR negative, tapi secara klinis belum tentu sembuh. Ada beberapa bukti pasien pulang bisa kena kembali. Walau angka kesembuhan naik tetap jadi perhatian kami,” pungkasnya.
Advertisement