Update Corona: 473 Kasus se-Jatim, Surabaya Meroket
Persebaran virus corona atau Covid-19 di Jawa Timur kian menkhawatirkan, sebabnya hari ini 23 Mei 2020, masih terjadi peningkatan yang begitu besar. Tercatat ada penambahan 473 kasus positif baru. Dengan penambahan itu, kini jumlah kasus positif mencapai 3.568.
“Dari data, Surabaya masih paling banyak dengan jumlah penambahan kasus sebanyak 310, diikuti Sidoarjo dengan 84 kasus dan ketiga Kabupaten Pasuruan dengan 17 kasus baru,” kata Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Dr Joni Wahyuhadi, Sabtu 23 Mei 2020.
Selain itu, penambahan juga terjadi di beberapa daerah lain. Di antaranya di Gresik tambah 5, Kabuapten Kediri tambah 4, Lamongan tambah 7, Kabupaten Probolinggo tambah 1, Kabupaten Malang tambah 1, Tulungagung tambah 3, Bojonegoro tambah 3, Kota Malang tambah 3, Jombang tambah 7, Bangkalan tambah 1, Kota Kediri tambah 1, Jember tambah 2, Kabupaten Mojokerto tambah 5, Kota Pasuruan tambah 2, Kota Probolinggo tambah 1, Sampang 4 kasus baru, Kota Batu 1 kasus baru, Bondowoso 1 kasus, Sumenep tambah 1, Kota Mojokerto tambah 1 dan Kapal Barang tambah 1.
Menanggapi penambahan yang besar, Joni menyampaikan hal itu tak lain karena masih banyak masyarakat yang tidak menjalankan protokol kesehatan. Seperti tidak menggunakan masker, tidak menjaga physical distancing.
Namun, belum ia belum mendapat laporan pasti dari cluster mana penambahan ini. "Tempa-tempat keramaian seperti di mall dan pasar kalau kita lihat seperti informasi yang masuk seperti kemarin (ramai) ini bisa jadi pemicu. Kemudian bandara, kita tahu angka penumpang ada sekitar 1.400-1.500," jelasnya.
Karena itu, ia meminta masyarakat agar betul-betul menerapkan protokol kesehatan. Serta, diimbau betul agar tidak melakukan kontak (bersalaman) ketika saat hari raya nanti.
Selain itu, Joni bersyukur sekali karena, angka kesembuhan di Jawa Timur naik signifikan dari sebelum-sebelumnya. Kini angka kesembuhan bertambah 39.
Di sisi lain, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo itu menyebut ada penambahan jumlah kematian sebanyak 12 kasus. Sehingga, jumlah kematian saat ini sebesar 273.
Advertisement