Update: 78 Kasus Baru di Jatim, 5 Sembuh, 11 Meninggal
Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali merilis data sebaran pasien Covid-19, di Jawa Timur per Sabtu 25 April 2020. Konferensi pers kali ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono. Heru mengungkapkan, per hari ini ada 78 kasus baru selama 24 jam terakhir.
Sebanyak 78 kasus baru tersebut berasal dari 13 daerah di Jatim, dengan rincian 41 kasus di Kota Surabaya, 7 kasus dari Kabupaten Sidoarjo, 1 kasus dari Kabupaten Lamongan, 16 kasus dari Kabupaten Magetan, 4 kasus dari Kabupaten Malang, 1 kasus dari Kabupaten Gresik.
Selanjutnya, 1 kasus dari Kota Malang, 1 kasus dari Kabupaten Lumajang, 1 kasus dari Kabupaten Bangkalan, 2 kasus dari Kota Kediri, 1 kasus dari Kota Probolinggo, 1 kasus dari Kabupaten Banyuwangi, dan 1 kasus dari Kota Batu. Dengan tambahan 78 kasus baru tersebut, total sudah ada 768 orang yang positif Covid-19 di Jatim.
Heru mengatakan, dari 768 kasus itu tak semuanya dalam kondisi dirawat. Hanya ada 544 orang positif Covid-19 yang saat ini masih dirawat di seluruh rumah sakit rujukan di Jawa Timur.
Sementara itu, untuk orang yang masuk dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) ada 2.578 orang, orang dalam pantauan (ODP) ada 18136 orang.
Bukan hanya terkait dengan pasien positif, Heru juga bersyukur bahwa hari ini ada tambahan 5 orang yang terkonversi negatif, alias sembuh. Kelima orang tersebut berasal dari Kota Surabaya.
"Namun kita berduka, karena hari ini pula ada informasi bahwa 11 orang pasien positif Covid-19 meninggal. Sebanyak 4 orang dari Kota Surabaya, 1 dari Kabupaten Sidoarjo, 2 dari Kabupaten Lamongan, 2 orang dari Kabupaten Malang, dan 2 dari Kabupaten Gresik. Semoga semua dosanya diampuni, dan amal ibadahnya diterima oleh Allah," kata Heru saat menyampaikan data persebaran pasien Covid-19 di Jatim, Sabtu 25 April 2020 di Gedung Negara Grahadi.
Dengan terus bertambahnya pasien Covid-19, Heru meminta masyarakat untuk lebih waspada dan menjaga kesehatan, agar virus Covid-19 tak menyerang tubuh mereka. Selain itu, warga harus tetap melakukan protokol kesehatan yakni social dan physical distancing untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Ia juga meminta masyarakat untuk tetap tinggal di rumah, dan keluar apabila memang ada hal yang sangat urgent dan mendesak. Karena mereka tak tahu, apakah ada orang tanpa gejala (OTG) yang positif Covid-19.
Advertisement